BERITABETA.COM, Masohi – Merasa tidak menjadi bagian dari kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tengah (Malteng) tentang penyaluran  dana hibah sebesar Rp.3,6 miliar, ratusan mahasiswa dari empat Perguruan Tinggi di Malteng menggelar aksi ujuk rasa di depan Kantor DPRD Maluku Tengah, Kamis (24/10/2019). 

Mereka meminta keadilan dan mempertanyakan dana hibah yang diterima oleh dua lembaga pendidikan yakni Politeknik Negeri Masohi dan Banda itu. Sedangkan perguruan tinggi lainnya seperti STKIP Gotong Royong Masohi, SAID Perintah, STISIP Kebangsaan, dan AKPER Masohi tidak menerima dana yang bersumber dari  APBD itu.

Aksi yang dilakukan ratusan mahasiswa  ini juga disertai dengan pembentangan sejumlah spanduk yang bertuliskan sejumlah tuntutan. Para demonstrans meminta Pemkab Malteng dapat memberikan perhatian serupa kepada empat perguruan tinggi yang ada  di kota Masohi.

“Selama dua tahun berturut-turut ada dana hibah sebesar Rp. 1,8 miliar yang dikucurkan Pemkab Malteng mulai tahun 2017.  Di tahun tahun 2018 Pemkab juga menyalurkan dana sebesar Rp. 1,8 milira.  Total dana yang disalurkan mencapai  Rp. 3,6 miliar. Lalu bagaimana dengan Perguruan Tinggi lainnya,” teriak salah satu mahasiswa Rahim Mahu dalam orasinya di depan Kantor DPRD Malteng, Kamis, (23/10/19).

Setelah beberapa jam melakukan aksi di depan pintu kantor DPRD Malteng, aksi ratusan massa ini akhirnya ditemui oleh salah satu anggota DPRD, Herry Men Carl  Haurissa.

Politisi Partai Gerindra itu pun angkat bicara sesuai dengan tuntutan mahasiswa. Ia berjanji akan menemui Sekda Malteng dan Kepala Dinas Pendidikan untuk berkonsultasi terkait dengan tuntutan mahasiswa.

“Terkait dengan tuntutan mahawasiswa, kami akan menlanjutkannya dengan  menyampaikan pikiran ini kepada Pemkab Malteng dalam hal ini Bupati, Sekda, dan Kadis Pendidikan Malteng,” ungkapnya.

Haurissa mengatakan, setelah menemui pihak eksekutif hasilnya akan disampaikan secara resmi kepada  empat Perguruan Tinggi ini untuk mengikuti paripurna pembahasan tuntutan mahasiswa.

“Saya akan sampaikan kepihak sekretariat, untuk secara resmi melalui surat, kepada empat Perguruan Tinggi, nantinya akan diundang untuk mengikuti paripurna pembahasan terkait persoalan dana hibah ini,” jelasnya.

Dalam aksi demonya ratusan mahasiswa dari empat Perguruan Tinggi ini juga menyampaikan sejumlah tuntutan diantaraya:

1. Mendesak DPRD Kabupaten Maluku Tengah untuk memanggil Bupati, Sekertaris Daerah, Kepala Bappeda dan TAPD Maluku Tengah untuk mempertanggungjawabkan belanja dana hibah kepada Kampus PDD Politeknik dan Banda.

2. Mendesak DPRD Kabupaten Maluku Tengah membentuk Pansus guna membuka aliran dana hibah ini secara jelas.

3. Mendesak DPRD Malteng mengawasi belanja dana hibah Kabupaten Maluku Tengah dengan melihat asas keadilan dan pemerataan.

4. Mendorong pemabahasan dana hibah dalam APBD Tahun 2020 sesuai dengan kebutuhan Perguruan Tinggi yang ada di Maluku Tengah. (BB-FA)