Photovoices-CTC Gelar Pameran Foto "Suar Ruas", Tampilkan Keselarasan Isu Banda
Meski hidup di wilayah perairan yang sama, isu yang diangkat warga dari ketiga negeri tak sepenuhnya sama. Selain mengangkat persoalan terkait pengelolaan perikanan dan sumber daya kelautan, total ada sembilan isu yang diangkat, yakni kesehatan, pengelolaan sampah, air bersih, pariwisata, perkebunan, kelautan dan perikanan, pendidikan, adat dan budaya, serta kebencanaan.
Lewat 35 rangkaian foto dan cerita, warga dari tiga negeri mengajak kita menyelami sisi lain Banda yang penuh dengan daya pikat, lewat narasi sejarah dan alamnya yang kaya, baik di darat maupun Sementara cerita tentang warga Selamon yang hidup di tengah risiko bencana—tergantung musim.
Jika musim barat, ombak menerjang rumah[1]rumah di tepi pantai; sementara kala musim timur, bencana longsor dari perbukitan, mengintai. Lain halnya dengan Rhun, pulau yang menjadi alat tukar dengan Manhattan, New York, antara Belanda dan Inggris lewat Perjanjian Breda pada tahun 1667.
Tiap sudut Rhun ibarat jalinan cerita sejarah yang berperan penting dalam peradaban masyarakat Banda maupun Indonesia. Namun, pulau ini belum mengembangkan kepariwisataannya secara menyeluruh dan berdampak langsung pada penghidupan warga.
“Photovoices menjadi metode penting dalam mengangkat suara warga, mendengarkan secara langsung hal-hal yang penting bagi warga. Foto dan cerita ini telah merefleksikan peranan para perempuan, pemuda, ibu rumah tangga, maupun nelayan dalam perkembangan negeri.
Kegiatan pameran dan diskusi foto ini menjadi medium untuk memberi anjuran kepada para pembuat kebijakan di tingkat Kabupaten Maluku Tengah, organisasi, dan mitra-mitra lain yang bekerja di Kepulauan Banda,” terang Direktur Eksekutif Photovoices International Tri Soekirman.
“Keberlanjutan Banda tidak akan pernah terjaga tanpa keterlibatan masyarakatnya sendiri. Di sinilah Program Photovoices menemukan rohnya. Para peserta tidak hanya menghasilkan foto, tetapi menghadirkan perspektif, menyuarakan kegelisahan, dan menyampaikan harapan,” ujar Zulkarnain Awat Amir, Bupati Maluku Tengah yang diwakili oleh Zahlul Ikhsan, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan saat membuka acara pameran dan diskusi foto “Suar Ruas”.
“Melalui foto-foto yang ditampilkan, kita dapat melihat wajah Banda yang sesungguhnya. Peserta telah menunjukkan bahwa masyarakat Banda bukan objek pembangunan, tetapi subjek utama dalam merancang masa depan wilayahnya,” pungkasnya (*)
Pewarta : Edha Sanaky