BERITABETA.COM, Ambon – Sekda Provinsi Maluku, Kasrul Selang membuka secara resmi Pameran Alat Musik Tradisional di Kota Ambon. Pameran yang digelar secara nasional di seluruh  museum provinsi se-Indonesia ini dibuka di Museum Siwalima, Provinsi Maluku, Selasa (10/11/2020).

Pembukaan evant ini ditandai dengan petikan senar alat musik ukulele oleh Sekda Maluku mewakili Gubernur Maluku Murad Ismail.

Sekda didampingi Kepala Museum Nasional A.Siswanto,Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Insum Sangadji, Kepala Museum Provinsi Maluku, Jean Saiya dan para Kepala Museum se-Maluku.

Pameran musik bertema “Simfoni Cinta Nusantara” mengusung sub tema “Pameran Alat Musik Tradisional Nusantara sebagai penguatan kemajuan kebudayaan ini”. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan musik tradisi di Indonesia dan mengenalkan keberagaman alat musik tradisional kepada masyarakat luas ke berbagai wilayah di Indonesia.

Peserta pameran diikuti sebanyak 31 museum di Indonesia. Sementara penataan pameran dilaksanakan dari timur ke barat Indonesia, dan penataan tersebut dimulai dari Museum Negeri Provinsi Maluku Siwalima Ambon. Pelaksanaan kegiatan pameran ini berlangsung hari ini hingga 25 November 2020.

Dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Maluku, Gubernur Maluku Murad Ismail menyampaikan apresiasiasinya atas pelaksanaan pameran ini.

Kegiatan ini juga sekaligus dalam rangka memeriahkan Hari Museum Indonesia ke-5 pada 12 Oktober 2020 dan Hari Ulang Tahun ke-47 Museum Siwalima Ambon.

“Selain kedua momentum di atas, penyelenggaraan pameran ini juga dalam rangka mendukung Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia yang telah ditetapkan UNESCO pada 31 Oktober 2019 lalu,” kata Gubernur Maluku.

Gubernur menjelaskan, musik merupakan maha karya kebudayaan yang bernilai eksotik dan memiliki tingkat peradaban yang tinggi. Sementara musik tradisional merupakan budaya masyarakat yang berkembang dan diwariskan secara turun temurun dalam masyarakat.

“Musik tradisional biasanya menggunakan bahasa, gaya, tradisi dan peralatan yang sederhana dan seringkali digunakan dalam mempraktikkan nilai norma dan adat kebiasaan tertentu yang dipegang teguh secara turun temurun masyarakat tradisional,” jelasnya.

Menurut Gubernur, seiring perkembangannya, fungsi musik tradisional bertambah menjadi sarana hiburan bagi masyarakat setempat. Namun belakangan, musik tradisional makin tergerus akibat kemajuan zaman. Akibatnya, tidak dapat dipungkiri bila masyarakat di era sekarang termasuk para milenial lebih menyukai musik modern ketimbang musik tradisional.

“Atas dasar itu, pelaksanaan pameran ini tentunya akan menjadi momentum strategis untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan generasi muda tentang pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya nusantara,” ujar Murad.

Gubernur berharap, melalui pameran ini akan meningkatkan pemahaman semua kalangan terhadap apresiasi budaya, pendidikan dan kebangsaan sekaligus kemajuan pariwisata dan kebudayaan nusantara.

Usai membuka resmi kegiatan ini, Sekda dan tamu undangan lainnya meninjau Pameran Alat Musik Tradisional Nusantara yang dijajakan di ruangan pameran Museum Siwalima, diawali pengguntingan pita di pintu masuk museum.

Sekda pun menyempatkan diri menulis pesan dan kesan sebagai pengunjung pameran di secarik kertas. Di kertas berwarna merah itu, Sekda menulis, “Musik Tradisional Cikal Bakal Musik Modern. Ayo Lestarikan”.

Sementara itu, pameran ini dihadiri Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diwakili Kepala Museum Nasional A.Siswanto, Kepala Museum Kepresidenan RI Balai Kirti

Dewi Murwaningrum, para Kepala Museum diataranya dari Bengkulu/Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Riau, Forkopimda Provinsi, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury, Rektor Unpatti Ambon M.J.Saptenno dan tamu undangan lainnya (BB-DIO)