BERITABETA.COM – Performa Timnas Indonesia pada laga persahabatan FIFA Matchday Indonesia vs Argentina di GBK Senayan Jakarta, Senin (19/6/2023) menjadi sorotan publik dunia.

Meski menelan kekalahan 2:0 atas Argantina, namun tampilan Asnawi Mangkualam Cs, mendapat pujian atas penampilan apik yang ditunjukan pada laga itu.

Salah satu yang menjadi sorotan dalam laga itu adalah aksi bek kiri Timnas Indonesia, Pratama Arhan yang tampil memukau dengan lemparan bola ke arah gawang lawan.

Arhan yang tampil sebagai pemain pengganti saat laga itu bahkan menjadi topik hangat yang diulas media asal Argentina La Nacion.

Media asal Argentina langsung memberikan julukan baru untuk pemain yang membela Tokyo Verdy tersebut.

Pesepak bola kelahiran Blora, 21 Desember 2001 itu dijuluki sebagai El Loco de los Laterales dalam bahasa Spanyol. Julukan tersebut berarti "Orang Gila di Tepi Lapangan".

Dalam tampilan muka laman La Nacion, Pratama Arhan disebut sebagai orang yang paling ditakuti para pemain bertahan Argentina.

"'Orang gila di tepi lapangan', pemain Indonesia yang merepotkan Argentina dengan lemparan ke dalamnya yang sangat spesial," tulis La Nacion.

Julukan tersebut lahir karena aksi-aksinya dalam meneror pertahanan Argentina melalui lemparan ke dalam jauhnya.

 

Potongan gambar dari website La Nacion untuk berita Pratama Arhan

 

Beberapa kali lemparan ke dalam jauh tersebut sukses membuahkan peluang berbahaya untuk Timnas Indonesia.

Momen terbaik lahir pada menit ke-52 saat lemparan Pratama Arhan tepat mendarat ke kepala Elkan Baggott.

Sayang tandukan Elkan Baggott masih bisa diselamatkan dengan gemilang oleh kiper Argentina, Emiliano Martinez.

Pemilik nama lengkap Pratama Arhan Alif Rifai menunjukkan kemampuan spesialisnya yakni lemparan ke dalam yang bisa menjangkau hingga area penalti lawan di laga tersebut.

Kemampuan tersebut cukup sukses karena dari lemparannya tersebut hampir selalu terjadi kemelut di area penalti Argentina. Penjaga gawang Emiliano Martinez harus jatuh bangun menyelamatkan gawangnya.

Dalam laga tersebut, aksi Arhan sempat diperhatikan oleh pelatih Argentina Lionel Scaloni.  Ia secara seksama memperhatikan cara Arhan melakukan lemparan. Hal tersebut terjadi ketika Arhan akan melakukan lemparan bola di dekat bangku cadangan skuad Albiceleste.

Dalam tiga kesempatan berikutnya, lemparan ke dalam Pratama Arhan membuat para pemain bertahan Argentina siaga penuh.

Pada kesempatan kedua, lemparan nya berbuah rebound yang jatuh ke kaki Rizky Ridho. Sayang kesempatan tersebut gagal dimaksimalkan jadi gol untuk Timnas Indonesia.

Pada dua kesempatan terakhir, lemparan Pratama Arhan sampai membuat penjaga gawang Emiliano Martinez maju lebih jauh dari wilayah gawang.

Emiliano Martinez bermaksud untuk langsung menangkap bola lemparan tersebut. Namun, dalam dua kesempatan tersebut, lemparan Pratama Arhan berbuah kemelut dan Emiliano Martinez gagal menangkap bola. Emiliano Martinez pun sempat marah-marah karena insiden tersebut.

Aksi Arhan di laga itu, membuat rekan setimnya Shayne Pattynama memuji kepiawaian Arhan dalam melakukan lemparan jauh. Bahkan, secara blakblakan, dia ingin belajar dari pemain Tokyo Verdy itu.

"Dia bisa ajarkan throw in seperti itu (kepada saya). Itu merupakan lemparan yang bagus," kata Shayne saat ditemui di mixed zone SUGBK, Senin, 19 Juni 2023. "Sangat beruntung memiliki dia (Arhan) dalam tim."

Keunggulan Arhan juga pernah diungkap Indra Sjafri. Pelatih Timnas U-22, mengungkapkan bahwa Arhan adalah salah satu pemain yang diandalkan untuk lemparan jarak jauh ketika skuadnya meraih medali emas SEA Games 2023.

Menurut Indra, Arhan memang memiliki otot lengannya memang kuat. Hal itu diketahui dari hasil tes fisio. "Terus teknik melempar dia juga bagus," kata dia di kantor PSSI, 8 Juni lalu.

Karena itu, Indra pada laga di SEA Games Kamboja lalu, Indra pun menginstruksikan, jika ada lemparan ke dalam di sepertiga daerah lawan, Arhan yang harus mengambilnya.

Hal tersebut diterapkan, dan hasilnya, dua gol Indonesia di semifinal kejuaraan tersebut, tercipta dari lemparannya (*)

Editor : Redaksi