BERITABETA.COM, Ambon  - Puluhan warga Kota Ambon dilarikan ke rumah sakit dan  Puskesmas terdekat, karena menjadi korban gigitan anjing rabies. Informasi terakhir yang  dihimpun beritabeta.com, menyebutkan gigitan anjing gila itu, telah menyebabkan sebanyak 51 orang menjadi korban dan kini dalam penanganan medis.

“Ada 41 orang digigit anjing gila kini dirawat di Puskesmas Rijali. 11 Korban lainnya  kini dirawat di Rumah Sakit Tentara [RST],” demikian isi pesan yang disampaikan IDI Kota Ambon melalui media social Fecebook, Senin (22/8/2022).

Puluhan korban gigitan anjing rabies ini diketahui mengalami luka-luka saat diserang anjing di kawasan Mardika [lokasi Swalayan Citra] dan Dasilva.

Sementara sumber lain di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku mengakui, sejak pagi tadi sejumlah warga yang menjadi korban gigitan anjing gila ini sempat mendatangi Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.

“Mereka datang untuk meminta penanganan berupa pemberian vaksin, namun disini memang tidak tersedia vaksin rabies,” ungkap Tati salah satu staf di Dinas Kesehatan.

Ia mengaku, para korban yang datang kundisinya cukup memprihatinkan karena mereka dalam kondisi luka-luka bekas gigitan anjing.

Hingga berita ini dipublish belum diketahui penanganan lebih lanjut yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Ambon.

Namun, kasus gigitan anjing gila ini sebelumnya juga pernah terjadi dan memakan korban nyawa dengan meninggalnya dua warga Kota Ambon di kawasan Belakang Soya pada September 2021 silam.

Saat itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, Wendy Pelupessy mengaku, Pemerintah Kota  telah menindaklanjuti kasus gigitan anjing yang menyebabkan dua warga meninggal dunia itu.

Saat itu, tercatat ada sebanyak 54 orang di kawasan Belakang Soya yang menjadi korban gigitan anjing rabies.

Seperti diketahui,  Rabies atau penyakit anjing gila merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus rabies. Penularan terjadi melalui saliva (anjing, kucing, kera) yang kena rabies dengan jalan gigitan atau melalui luka terbuka.

Penyakit rabies masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1884, ditemukan oleh Schrool (orang Belanda) pada kuda.  Kemudian tahun 1889 Esser W, J,. dan Penning menemukan penyakit rabies pada anjing. Pada tahun 1894, pertama kali virus rabies menyerang manusia, ditemukan oleh EV De Haan (orang Belanda) (*)

Editor : Redaksi