BERITABETA.COM, Masohi -  Keanekaragaman potensi alam yang dimiliki oleh Pulau Pombo mulai mendapat perhatian untuk dijadikan sebagai sumber investasi pariwisata sekaligus sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kabupaten Maluku Tengah.

Keunggulan Pulau Pombo ini mengemuka dalam pembahasan trayek batas kawasan hutan konservasi perairan Taman Wisata Alam laut (TWAL) Pulau Pombo yang digelar Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) bersama Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IX Ambon tersebut dilaksanakan di Aula Lantai 3 Kantor Bupati Malteng, pada Senin (08/11/2021).

Wakil Bupati (Wabup) Maluku Tengah (Malteng), Marlatu Leleury mengatakan,  selain sebagai  sumber PAD,  Pulau Pombo juga berpotensi sebagai kawasan pengelolaan Taman Wisata Alam yang bermanfaat bagi lingkungan, sosial budaya serta kesinambungan ekonomi yang seimbang dan lestari.

“Kita semua tahu, bahwa ekosistem alam beserta seluruh biota yang hidup di dalamnya akan tetap senantiasa lestari jika keberadaannya selalu dilindungi dan dipelihara,” ungkap mantan bankir ini.

 

 

Dikatakan, pemanfaatan potensi ini sudah menjadi keharusan dan merupakan tanggung jawab semua pihak, tidak hanya pemerintah tetapi juga stake holder dan masyarakat.

Menurut Wabup dua periode ini, seluruh aktifitas dan rencana pengembangan kawasan ini harus dilakukan dalam bingkai penegakkan aturan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

“Hal ini penting untuk saya tekankan, karena sebagai kawasan konservasi, tentu terdapat larangan-larangan yang tidak boleh dilanggar demi menjaga dan mempertahankan ekosistem di kawasan tersebut,”tutur Leleury.

Menurutnya, sebisa mungkin masyarakat di sekitar kawasan tetap memperoleh akses pemanfaatan demi menunjang perekonomian keluarga, masyarakat dan negeri.

“Bagi saya, dua esensi tersebut harus benar-benar menjadi pertimbangan yang perlu memperoleh kebijaksanaan yang tepat, karena pembangunan maupun pengembangan suatu kawasan tidak akan tepat sasaran jika mengabaikan aspek pemanfaatan dan kearifan lokal masyarakat setempat,” ungkap Leleury.

Seperti diketahui, Pulau Pombo dengan luas sekitar 2 kilometer persegi ini yang berada diantar pulau Ambon dan Haruku ini, dahulu dikenal sebagai habitat burung endemik Maluku yaitu Pombo Moluccensis.  Pulau itu kemudian diberinama ‘Pombo’ yang berasal dari Bahasa Portugis   yang artinya Burung Merpati (*)

Pewarta : Edha Sanaky