Ratusan Guru dan Kepsek di SBT Dilatih Tentang Koding dan Kecerdasan Artifisial

BERITABETA.COM, Bula — Ratusan guru dan Kepala Sekolah (Kepsek) dari satuan pendidikan dasar hingga menengah pertama di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dilatih tentang koding dan kecerdasan artifisial serta pembelajaran mendalam.
Kegiatan yang digelar di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) SBT, Selasa (30/9/2025) itu dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati (Wabup) SBT, Muhammad Miftah Thoha Rumarey Wattimena.
Wabup SBT, Muhammad Miftah Thoha Rumarey Wattimena menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) SBT serta Balai Guru dan Tenaga Kependidikan Provinsi Maluku atas pelaksanaan kegiatan ini.
“Atas nama pemerintah daerah, saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dikbudpora SBT serta Balai Guru dan Tenaga Kependidikan Provinsi Maluku atas inisiatif yang luar biasa dalam terselenggaranya kegiatan ini,” ucap Muhammad Miftah Thoha Rumarey Wattimena.
Miftah mengungkapkan, dunia pendidikan saat ini sedang bergerak cepat menuju transformasi digital, sehingga teknologi seperti koding, Kecerdasan Buatan (AI) dan pembelajaran mendalam (deep learning) bukan lagi sesuatu yang hanya dimiliki oleh negara-negara maju.
Menurutnya, kita justru harus mulai mempersiapkan generasi muda di Maluku, khususnya di SBT untuk menguasai dan menjadi pemain aktif dalam era digital ini, sehingga guru dan kepala sekolah harus menjadi pionir dalam mengenalkan dan mengajarkan keterampilan digital kepada anak-anak kita sejak dini.
“Anak-anak SBT harus percaya diri bahwa mereka pun bisa menjadi programmer ilmuan maupun AI engineer di masa depan,” ungkapnya.
Ia memandang, kegiatan sosialisasi ini sangat penting agar para pendidik di daerah ini tidak tertinggal oleh zaman, tetapi justru mampu memimpin perubahan di masa yang akan datang.
Untuk itu, dia berharap agar pelatihan ini tidak hanya berhenti pada tataran teori, tetapi benar-benar dapat diimplementasikan dalam praktik pembelajaran di sekolah.
“Koding dan AI bukan hanya milik teknisi, tetapi harus mulai dikenalkan sejak dini kepada siswa, sebagai bagian dari literasi digital abad 21,” ujarnya. (*)
Pewarta : Azis Zubaedi