BERITABETA.COM, Ambon – Bupati Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Benjamin Thomas Noach yang baru dilantik bersama wakilnya Agustinus Lekwarday Kilikily untuk memimpin MBD periode 2021-2026 berkomitmen akan memacu peningkatan terbentuknya sumber daya manusi (SDM) dalam menyambut mega proyek Blok Masela.

Salah satu program yang akan dilakukan adalah mendirikan sebuah Universitas Negeri di Kabupaten MBD untuk menyiapkan SDM dimaksud.  

Ia mengaku, sebagai orang nomor satu di Kabupaten MBD, dirinya bersama wakilnya telah menyiapkan sederet misi untuk menjadikan Kabupaten MBD menjadi kabupaten yang sejahtera, mandiri dan berlandaskan budaya.

“Visi misi yang ada sebenarnya bunyinya berbeda-beda tetapi intinyanya adalah bawa kita ingin Maluku Barat Daya itu menjadi sejahtera dan makmur, tapi  akar budayanya tidak hilang. Jadi sejahtera, mandiri tetapi di atas landasan budaya Maluku Barat Daya,” ujar Bupati kepada awak media usai acara syukuran pelantikan, di Sari Gurih Restaurant Ambon, Selasa malam (27/4/2021).

Menurutnya, terkait jatah  Participating Interest (PI) Blok Masela, pihaknya memilih menyerahkan hal itu kepada kepada pemerintah pusat. Pasalnya, ketentuan itu sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 23.

 “Mereka mau kasih atau tidak, itu terserah. Bagi saya, rakyat Maluku Barat Daya harus mendapat manfaat dari tambang itu dan kita siapkan rakyatnya bukan kita teriak-teriak soal PI,” tandas Bupati.

Untuk itu, kata Noach,  terkait kesiapan MBD untuk menjemput Blok Masela, pihaknya akan focus pada penyiapkan SDM. Dan sementara ini, mereka sedang dalam proses untuk mengupayakan berdirinya universitas dimaksud.

 “Di tambang itu tidak hanya butuh orang tambang, tambang itu butuh sarjana teknik yang hebat, tambang butuh dokter yang hebat, tambang butuh sarjana hukum yang hebat, tambang butuh sarjana tambang yang hebat, jadi tidak harus sekolah tambang,” terang Benjamin.

Ia mengatakan, dana yang disiapkan untuk Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) itu akan disesuaikan dengan kebutuhan.

“Untuk operasionalnya biasanya berkisar Rp 6 sampai Rp 7 miliar tetapi untuk angka yang pastinya saya belum tahu, tetapi fisiknya atau infrastrukturnya akan tetap kita bantu,” tandasnya (BB-PP)