BERITABETA.COM, Ambon – Bakti sosial [Baksos] menyambut Hari Ulang Tahun [HUT] RI ke-77 terus digelar Pemerintah Provinsi [Pemprov] Maluku dengan menyasar sejumlah sekolah di Kota Ambon.

Kali ini, Baksos kembali digelar SMP Negeri 14 Ambon, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Widya Pratiwi dalam keterangannya mengatakan, menjadi sebuah kehormatan bagi dirinya telah membuka kegiatan ini.

“Ini menjadi sebuah kehoratan bagi saya, sebab baksos kali ini, meliputi bebrapa kegiatan sekaligus,” kata Widya di Ambon, Kamis (12/8/2022).

Baksos tersebut meliputi Vaksinasi Booster, deteksi dini kanker leher rahim, pengobatan massal, sunatan massal, dan imunisasi MR pada anak usia sembilan bulan hingga usia di bawah 12 tahun.

Ia mengatakan, masing-masing dari kegiatan bakti sosial ini memiliki tujuan yang sangat bermanfaat kepada masyarakat. Karena itu, ia berharap masyarakat sekitar, siswa, sekaligus para guru dapat menggunakan kesempatan dalam momen ini.

“Ada berbagai pengobatan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat hari ini. Kemudian vaksinasi booster, dengan semakin banyak masyarakat yang divaksin booster, maka akan semakin dapat memutus rantai penyebaran COVID-19. Kita semua tentu berharap, agar pandemi ini dapat segera berlalu agar Maluku dapat terhindar dari berbagai wabah penyakit,” ujarnya.

Widya mengaku sangat mengapresiasi kegiatan ini karena manfaatnya yang begitu besar dan dapat langsung dirasakan oleh warga masyarakat Kota Ambon.

“Kegiatan ini sepatutnya dapat menginspirasi kita semua dalam bekerja secara efektif dan efisien, bekerja sama dan bersinergi melibatkan seluruh komponen dengan tujuan untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat di setiap lini kehidupan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala sekolah SMP 14 Ambon, S. Duwila mengaku sangat mendukung kegiatan bakti sosial tersebut. Karena itu, ia juga mengimbau siswanya untuk turut mengikuti vaksinasi booster.

Meskipun diimbau, Duwila menyatakan, pihak sekolah tidak memaksakan siswanya untuk mau mengikuti vaksinasi booster ini.

“Siswanya diimbau untuk mengikuti vaksinasi. Ada yang ikut, ada yang tidak. Kalau yang tidak mau ikut tidak dipaksakan. Ini kan bukanlah satu kewajiban. Jadi kita hanya minta siswa. Kemudian kalau orang tuanya mau anaknya divaksin atau tidak, Kita buat surat pernyataan siap atau tidaknya,” jelasnya.

Kata Duwila, SMP 14 sendiri terkendala dalam vaksinasi terhadap siswa karena banyaknya kurang izin dari orang tua. Namun, lanjutnya, pihak sekolah selalu berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi terutama kepada orang tua siswa bahwa vaksinasi ini sangat penting.

“Siswa yang vaksin hari ini kami himbau buat yang mau vaksin datang saja. Tidak pakai registrasi. Dan kami dari pihak sekolah tentunya selalu sosialisasi dan mengedukasi siswa bahwa vaksin ini penting. Misalnya kalau ada momen seperti ini kita kasih penguatan di orang tua siswa juga,” ujarnya (*)

Editor : Redaksi