Seniman Maluku Bikin Lagu untuk Pahlawan Corona

BERITABETA.COM, Ambon – Pandemi virus Corona (COVID-19) yang mendunia membuat sejumlah pihak ikut berpartisipasi baik lewat aksi sosial maupun seni, sebagai rasa simpati dan upaya pencegahannya.
Di Maluku, aksi serupa juga dilakukan seniman asal seribu pulau ini. Mereka menaruh simpati dan apresiasi terhadap sejumlah tokoh di garis depan dalam menangani virus corona hingga harus mengobarkan nyawa.
Inilah yang dilakukan jurnalis yang juga penyair asal Maluku Rudi Fofid dan musisi raggae Rio Efruan. Keduanya terpanggil membuat karya musik bagi orang-orang yang bekerja keras di garis depan demi menyelamatkan nyawa manusia akibat pandemi virus Corona.
Rudi Fofid kepada beritabeta.com di Ambon (29/03/2020) mengatakan, karya yang dihasilkan bersama Rio Efruan, mereka persembahkan bagi semua pihak, terutama para dokter yang gugur dalam tugas karena mereka berada di ujung tombak.
“Kalau ini adalah perang, merekalah pasukan di garis depan. Hanya ada dua pilihan, mati atau menang,” ungkap Rudi.
Menurut Rudi, karya yang mereka hasilnya tak lepas dari rasa kepedulian mereka terhadap kondisi yang terjadi di luar negeri maupun dalam negeri. Korban dari kalangan pekerja kemanusiaan tidak terhitung. Di Indonesia sejumlah dokter juga gugur karena terserang virus corona.
Misalnya, kata dia, ada nama perempuan Maluku yakni Dokter Exenveny Lalopua, yang juga gugur dalam tugas.
Lagu yang diberi judul “Pahlawan di Garis Corona”, liriknya ditulis penyair Rudi Fofid, sedangkan aransimen musiknya digarap Rio Efruan. Rio pula yang bertindak sebagai vokalis untuk lagu tersebut.
Sebelum ini, Rudi dan Rio beberapa kali bekerja sama untuk aksi sosial. Saat Gempa melanda Maluku dan ribuan orang mengungsi, keduanya membuat lagu “Memori Gempa”.
Berikut lirik lagu karya, Rudi Fofid-Rio Efruan :
‘Pahlawan di Garis Corona’
kami angkat topi salut untuk ragamu
patriot berdiri di garis depan
untuk menjaga negeri ini
kami bungkuk badan hormat bagi jiwamu
pejuang bertahan sekeras baja
kami heningkan cipta kenang jasa-jasamu
ksatria relakan berlepas nyawa
kami heningkan cipta kenang jasa-jasamu
ksatria relakan berlepas nyawa
Tuhan slalu bersamamu
Refrein:
badai ini datang mendera
meraba, mewabah, menjerat, merenggut
orang-orang merintih dan meratap
di manakah sang penolong?
ternyata, Tuhan tetap menyapa
dalam rahasia bahasa cinta
ternyata Tuhan selalu sediakan
tiap zaman punya pahlawan (BB-DIO)