Lapangan Gas Abadi ditargetkan mampu memproduksi 9,5 juta ton LNG per tahun, 150 juta standar kaki kubik gas pipa per hari (MMSCFD), serta 35 ribu barel kondensat per hari.

Gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) merupakan gas bumi yang didinginkan hingga -162 derajat Celcius, sehingga volumenya menyusut 600 kali lebih kecil.

Proses ini membuat LNG lebih mudah disimpan dan didistribusikan. LNG dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik maupun bahan baku industri.

Keunggulannya, LNG lebih ramah lingkungan dengan emisi CO2 yang lebih rendah sekitar 25 persen, NOX berkurang 90 persen, serta hampir tanpa emisi sulfur dan debu.

Blok Masela terletak di Laut Arafura dengan luas area 4.291,35 km persegi. Lokasinya sekitar 800 km di sebelah timur Kupang, Nusa Tenggara Timur, atau 400 km di utara Darwin, Australia, dengan kedalaman laut 300–1000 meter.

Secara administratif, proyek LNG Abadi akan berpusat di Pulau Yamdena, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Infrastruktur utama meliputi dua train kilang LNG darat berkapasitas total 9,5 juta ton per tahun, jaringan pipa gas domestik, serta fasilitas ekspor LNG (*)

Editor : Redaksi