Sikapi Bentrok Antar Warga, Wali Kota Ambon dan Bupati Malteng Himbau Warga Tidak Terprovokasi

BERITABETA.COM, Ambon –Pasca-insiden bentrok antara warga Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon dan warga Desa Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena dan Bupati Maluku Tengah Zuklarnain Awat Amir menyampaikan himbauan terpisah kepada warga.
Kedua kepala daerah ini meminta warga tetap tenang dan tidak terprovikasi dengan isu-isu yang menyesatkan.
Bodewin menegaskan bahwa kondisi di lapangan saat ini sudah terkendali.
Ia meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan kabar-kabar yang berpotensi memicu keresahan.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Ambon agar tidak terprovokasi dan jangan main hakim sendiri. Serahkan seluruh proses hukum kepada aparat keamanan, khususnya pihak kepolisian,” ujarnya.
Bodewin mengingatkan pentingnya menjaga perdamaian dan persatuan, terlebih bertepatan dengan momentum peringatan HUT ke-80 Provinsi Maluku.
“Ingat, kita hidup bersama. Damai itu indah. Pastikan Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah tetap dalam suasana kebersamaan dan kedamaian. Hari ini kita merayakan HUT Provinsi Maluku ke-80, mari kita rajut kembali harmoni negeri,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir.
Secara terpisah Zulkarnain menyampaikan rasa prihatin dan menyayangkan terjadinya bentrok tersebut.
Ia mengajak seluruh masyarakat termasuk masyarakat di Hunuth dan Hitu untuk tetap tenang, menahan diri, dan tidak mudah terprovokasi oleh berbagai informasi yang beredar.
"Jangan mudah terpancing emosi oleh provokasi atau informasi palsu (hoaks) yang dapat memicu perpecahan dan konflik sosial, hindari tindakan gegabah yang dipicu oleh hasutan atau informasi yang tidak jelas kebenarannya," pinta Zulkarnain kepada beritabeta.com Selasa (19/08/2025).
Zulkarnain juga mengajak masyarakat agar mempercayakan penanganan konflik tersebut kepada aparat keamanan gabungan TNI dan Polri yang sudah ada di lapangan.
"Percayakan pada penegak hukum dan pihak berwenang untuk bekerja menyelesaikan di lapangan," tandasnya.
Bupati Malteng menegaskan taka da untung dan manfaat yang didapat dari terjadinya konflik.
Konflik hanya akan menyebabkan dampak negatif seperti rusaknya hubungan kekeluargaan antar negeri, kerugian harta benda bahkan juga nyawa manusia.
Bentrok antar kedua warga desa ini diduga dipicu oleh kasus penikaman terhadap seorang siswa SMK Negeri 3 Ambon yang menyebabkan korban meninggal dunia. Peristiwa itu memicu kemarahan warga hingga berujung bentrokan.
Sebanyak 350 personel gabungan TNI dan Polri telah dikerahkan untuk mengendalikan situasi. Aparat keamanan masih berjaga di lokasi guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kericuhan susulan.
Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki kasus penikaman yang menjadi pemicu awal bentrokan, serta memastikan pelaku diproses sesuai dengan hukum yang berlaku (*)
Pewarta: Tim Redaksi