"Konflik itu tidak ada ujungnya, tidak akan memberikan manfaat apa-apa, tetapi justru akan merugikan semua pihak, olehnya itu mari katong samua menahan diri dan serahkan permasalahan ini kepada pihak kepolisian," tutup Mualo

Seperti diketahui, bentro antar pemuda dari Desa Tulehu dan Desa Tial, sesuai kronologinnya terjadi sekitar pukul 15.45 WIT. Bentrok ini  menyebabkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka berat.

Peristiwa tragis ini bermula ketika tiga pemuda asal Tulehu, yakni Jakir Malabar (40), Raju Ohorella (meninggal dunia), dan Alan Semarang, berboncengan sepeda motor dari arah Suli menuju Desa Tial.

Setibanya di Dusun Salameti, ketiga pemuda Tulehu ini ditegur oleh beberapa pemuda Desa Tial. Teguran tersebut rupanya tidak diterima baik oleh ketiga pemuda asal Tulehu.

Ketiganya kemudian turun dari sepeda motor dan langsung melakukan penikaman terhadap salah satu warga Desa Tial bernama Sukirang Lestaluhu (28).

Aksi penikaman inilah yang kemudian memicu kemarahan warga Desa Tial. Seketika, massa dari Desa Tial mengejar ketiga pemuda Tulehu yang melakukan penyerangan.

Pengejaran berakhir di depan SMP Negeri 27 Tial, Dusun Naya. Di lokasi ini, ketiga pelaku berhasil diamankan oleh massa. Amarah massa yang sudah terpancing berujung pada tindakan kekerasan yang lebih parah.

Raju Ohorella meninggal dunia di lokasi kejadian akibat dianiaya menggunakan parang dan batu oleh massa. Sementara itu, rekan Raju, yakni Jakir Malabar, mengalami luka-luka akibat amukan massa. Korban pertama penikaman, Sukirang Lestaluhu, saat ini sedang menjalani perawatan intensif di RS Leimena  (*)

Pewarta : Edha Sanaky