Sikapi Masalah di RSUD Masohi, Mualo Minta Pihak Manajemen Ambil Langkah Cepat

BERITABETA.COM, Masohi - Wakil Ketua DPRD Maluku Tengah, Arman Mualo merespon berbagai laporan masyarakat mengenai keluhan habisnya stok obat di RSUD Masohi sampai kerusakan alat di ruang operasi.
Politisi PKS ini menegaskan, kondisi ini harusnya disikapi dengan koordinasi dan langkah cepat dari pihak manajemen Rumah Sakit bukan hanya direkturnya, sehingga tidak menjadi masalah dalam pelayanan.
“Koordinasi harus dilakukan bukan hanya direkturnya, tapi pejabat fungsional yang ada di dalam RSUD,” kata Mualo kepada beritabeta.com di ruangan kerjanya, Kamis (12/06/2025).
Ia juga menyoroti masalah kerusakan alat CSSD (Central Sterile Supply Department) sehingga pasien tidak bisa beroperasi. Mualo mengaku sudah mengkonfirmasi langsung kepada Direktur RSUD terkait hal itu.
"Jadi menurut Direktur RSUD, tenaga maintenance (perawatan) CSSD itu tidak ada di sini, ada di luar Maluku sehingga menyebabkan alat tersebut belum bisa digunakan saat rusak kemarin," ungkap Mualo.
Atas kondisi ini Mualo menyampaikan jika ada keterbatasan anggaran untuk mendatangkan tenaga maintenance tersebut, maka anggaran untuk RSUD harus dinaikkan karena menyangkut pelayanan publik.
Mualo juga menyampaikan pihak RS harus bisa menjelaskan ke masyarakat ada obat yang ditanggung oleh BPJS atau Folarium Nasional (Fornas) dan ada juga yang harus di beli di luar atau tidak tertanggung.
"Lalu jika ada obat yang ditanggung BPJS tapi tidak tersedia di apotik RS, pasien bisa menyimpan kwitansi pembelian obat di luar RS agar nanti bisa diklaim ke pihak BPJS untuk mendapatkan pergantian biaya, " ungkap Mualo.
Mualo juga mengharapkan segala permasalahan yang terjadi di lingkungan RSUD jangan langsung dipublikasikan keluar seperti ke media sosial.
Menurutnya semua kekurangan bisa dikordinasikan ke kepala ruangan, ke direktur da tugas manajemen RSUD itu bukan ke direktur saja, tetapi semua pejabat fungsional dan semua elemen yg bekerja dilingkungan RSUD berperan menjalankan manajemen di RSUD, sehingga semua persoalan bisa segera diatasi, dan pelayanan masyarakat tetap berjalan.
"Permasalahan RS janganlah terlalu menjadi konsumsi publik, sebagai politisi kami juga bisa menilainya beragam, ini ada apa ini apakah murni masalah manajemen atau konflik-konflik kepentingan," tutur Mualo (*)
Pewarta : Edha Sanaky