Sungai Meluap, 12 Kuburan di Kecamatan Werinama Hancur Tergerus Air

BERITABETA.COM, Bula — Sebanyak 12 kuburan warga di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Werinama, Kecamatan Werinama, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) tergerus akibat luapan sungai Wailissa pada beberapa hari lalu.
Informasi yang diperoleh beritabeta.com di Bula, kejadian tersebut terjadi berturut-turut dalam beberapa bulan terakhir ini, namun belum mendapat perhatian dari pemerintah setempat.
Kejadian itu mendapat atensi keras dari anggota DPRD SBT daerah pemilihan (Dapil) I yang meliputi Kecamatan Bula, Bula Barat, Teluk Waru, Werinama dan Siwalalat, Fadli Salim Elbetan dalam rapat penyampaian pandangan akhir fraksi-fraksi terhadap rancangan peraturan daerah tengang APBDP tahun 2021 yang berlangsung di ruang rapat paripurna DPRD SBT, Jumat siang (1/9/2021).
Fadli saat dikonfirmasi usai rapat tersebut mengungkapkan, sejak pagi tadi pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat terkait bencana alam yang terjadi di Desa Werinama.
"Sejak jam 8 pagi, saya dikonfirmasi bahwa ada kejadian bencana alam yang terjadi akibat karena curah hujan yang begitu deras mengakibatkan masyarakat yang ada di Werinama mengevakuasi 12 kuburan warga" ungkap Fadli Salim Elbetan.
Sekretaris Komisi C DPRD SBT itu membeberkan, kejadian hancurnya 12 kuburan warga ini sudah disampaikan berulang-ulang dalam rapat bersama mitra maupun paripurna, namun tidak digubris sama sekali.
Dia menegaskan, dalam undang-undang Nomor 24 tahun 2007 maka Pemda berkewajiban dan berwewenang menyelesaikan seluruh bencana alam yang terjadi di kabupaten penghasil minyak bumi itu.
"Bukan saja dalam posisi pemerintah daerah menganggarkan saja, tapi langkah-langkah strategis dalam perencanaan itu juga perlu Pemda lakukan" tegasnya.
Pasca menyampaikan atensi kata politisi Partai Hanura SBT itu, Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas secara terpisah merespon baik bencana alam yang terjadi di Kecamatan Werinama tersebut.
Dia mengaku, bupati meresponi bahwa ada anggaran belanja tak terduga sebanyak 3 miliar di dalam batang tubuh APBD dikhususkan untuk belanja bencana-bencana di kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu, termasuk bencana di Desa Werinama.
Bupati juga meminta agar pemerintah desa segera membuat laporan resmi diikuti dengan rekomendasj kepala pemerintah wilayah (Camat Werinama) untuk segera dilaporkan bupati agar ditindaklanjuti Pemda.
"Memang respon bupati terhadap yang saya sampaikan tadi itu cukup baik. Terhadap langkah saya, bupati merespon bahwa ada anggaran belanja tak terduga di dalam batang tubuh APBD itu sebagaimana yang sudah kita sampaikan lewat rancangan peraturan daerah tadi" akuinya (*)
Pewarta : Azis Zubaedi