TPU di Werinama Kembali Hancur, Wakil Rakyat Tagih Janji Pemkab SBT

BERITABETA.COM, Bula — Puluhan kuburan pada Taman Pemakaman Umum [TPU] Desa Werinama, Kecamatan Werinama, Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT], Provinsi Maluku kembali hancur tergerus air, akibat luapan sungai Wailissa. Kondisi ini sudah terjadi sejak lama. Namun belum ada penanganan yang dilakukan.
Menyikapai hal ini Wakil Rakyat dari Partai Hati Nurani Rakyat [Hanura], Fadli Salim Elbetan ikut menyentilnya dalam rapat Penyampaian Nota Pengantar Rancangan Kebijakan Umum serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara [KUA-PPAS] tahun 2022 yang berlangsung di Ruang Rapat Paripurna DPRD SBT, Senin (13/12/2021).
Elbetan menegaskan, bencana yang terjadi di Desa Werinama itu telah disampaikan berulang-ulang dalam rapat komisi maupun dalam rapat penyampaian pandangan akhir fraksi-fraksi terhadap rancangan peraturan daerah tentang APBD-P tahun 2021 yang dihadiri Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas beberapa waktu lalu.
"Saya mengulang apa yang saya sampaikan di tengah ruang paripurna ini bahwa paripurna tentang kesepakatan APBD-P 2021, saya pernah menyampaikan atensi saya kepada pimpinan dan didengar oleh bupati berkaitan dengan bencana yang terjadi di Negeri Werinama," ungkap Fadli Salim Elbetan.
Sekretaris Komisi C DPRD SBT itu mengaku, Bupati Keliobas secara terpisah telah meresponi dan mengaku ada anggaran belanja tak terduga sebanyak 3 miliar di dalam batang tubuh APBD dikhususkan untuk belanja bencana-bencana di kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu, termasuk bencana di Desa Werinama.
Namun, hingga akhir Desember 2021 ini, komitmen bupati untuk menangani masalah yang terjadi di Desa Werinama itu belum direaslisasikan.
Untuk itu, dirinya meminta Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas untuk segera mengalokasikan anggaran pada APBD 2022 untuk menangani banjir yang terjadi dan berimbas pada kerusakan puluhan kuburan itu.
"Karena ini sudah dua kali, saya minta pemerintah daerah untuk APBD kita dipakai sebagaian kecil saja. Saya tidak minta banyak, 500-600 juta saja untuk difokuskan pembangunan bronjong. Agar makam para tetua kami tidak terbawa oleh banjir," tegasnya.
Sebelumnya, dilaporkan sebanyak 12 kuburan warga di TPU Desa Werinama, tergerus akibat luapan sungai Wailissa itu. Informasi yang diperoleh beritabeta.com di Bula, kejadian tersebut terjadi berturut-turut dalam beberapa bulan terakhir ini, namun belum mendapat perhatian dari pemerintah setempat.
Fadli saat dikonfirmasi usai rapat tersebut mengungkapkan, pascakejadian itu pihaknya telah mendapat informasi dari masyarakat terkait bencana tersebut.
"Saat itu saya dikonfirmasi bahwa ada kejadian bencana alam yang terjadi akibat karena curah hujan yang begitu deras mengakibatkan masyarakat yang ada di Werinama mengevakuasi 12 kuburan warga," ungkapnya.
Dia menegaskan, dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 telah mengamanatkan kepada Pemkab agar menyelesaikan seluruh bencana alam yang terjadi di kabupaten penghasil minyak bumi itu.
"Bukan saja dalam posisi pemerintah daerah menganggarkan saja, tapi langkah-langkah strategis dalam perencanaan itu juga perlu Pemda lakukan," tegasnya (*)
Pewarta : Azis Zubaedi