TPU Terancam Abrasi, Warga Desa Kilotak Gotong Royong Pasang Geobag
BERITABETA.COM, Bula —Ratusan kuburan di Tempat Pemakaman Umum [TPU] di pesisir pantai Negeri Administratif Kilotak, Kecamatan Pulau Gorom, Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] terancam dihantam abrasi.
Kondisi ini membuat warga sekitar melakukan gotong royong memasang geobag [karung berisi pasir ] di kawasan pantai tersebut.
Kepala Pemuda Negeri Administratif Kilotak, Aswat Adi kepada beritabeta.com melalui telepon selulernya, Rabu (16/02/2022) menjelaskan, sejak pagi tadi masyarakat secara antusias terlibat dalam pemasangan geobak di sekitar TPU.
"Kami [masyarakat Negeri Administratif Kilotak] gotong royong untuk pemasangan geobag di kawasan TPU Kilotak. Alhamdulullah hari ini pemasangan sudah mendekati 100% pekerjaan," ujar Aswat Adi
Aswat mengungkapkan, pasca abrasi yang terjadi pada awal Desember 2021 lalu yang menghantam sejumlah kuburan pada TPU Kilotak, masyarakat setempat langsung melakukan upaya penanganan segera dengan memasang tiang kayu di sekitar lokasi abrasi.
Kendati demikian, saat itu pihaknya berupaya berkoordinasi dengan Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD SBT Costansius Kolatfeka untuk menyampaikan peristiwa tersebut guna meminta bantuan penanganan.
Lewat koordinasi itu tambah dia, anggota komisi C DPRD SBT itu meminta surat keterangan dari pihak desa disertai dokumentasi abrasi untuk dibawa ke Balai Wilayah Sungai [BWS] Maluku di Kota Ambon.
"Lewat koordinasi pak Costansius Kolatfeka ke BWS Maluku, Alhamdulillah geobag yang dikirim ke tempat kejadian di Negeri Administratif Kilalir sebanyak 400 buah," ungkapnya.
Alumni Universitas Pattimura [Unpatti] Ambon itu mengku, di kawasan TPU itu menjadi daerah berpasir, sehingga talud mudah mengalami kerusakan saat pengkikisan pasir oleh gelombang.
Untuk itu dia berharap agar kedepannya Pemerintah Daerah [Pemda] SBT dapat membantu pembangunan pencegahan parmanen berupa bronjong atau cincin.
"Harapan saya selaku kepala pemuda dan seluruh masyarakat kepada Pemerintah Daerah agar dapat membantu pembangunan parmanen seperti Bronjong atau Cincin. Karena di kawasan TPU itu daerah berpasir, sehingga kalau dibangun talud gampang patah atau jatuh pafa saat pengkikisan oleh gelombang," harapnya (*)
Pewarta : Azis Zubaedi