BERITABETA.COM, Bula — Fenomena air pasang tertinggi terjadi di beberapa kawasan di Kabupaten Seram Bagian Timur, mengakibatkan sejumlah rumah warga di terendam banjir rob.

Informasi yang diperoleh beritabeta.com di Kota Bula, Rabu (31/3/2021) menyebutkan,  banjir rob  terjadi di Desa Geser, Kecamatan Seram Timur dan Desa Salagur Kecamatan Siritaun Wida Timur merendam belasan rumah warga di pesisir pantai.

Salah satu warga Desa Geser, Zikrillah Rumalutur yang dihubungi media ini mengatakan, peristiwa air pasang pada sore tadi terjadi di wilayah Kampung Baru, Kilwaru, Cemara dan Lomin.

Dikatakan dari sejumlah lokasi itu, banbjir rob di kawasan Pasar dan Kilwaru diperkirakan mencapai ketinggian sekitar 40 cm, sehingga pedagang kaki lima harus ungsikan barang dagangan mereka.

"Paling tinggi di wilayah pasar dan Kilwaru, ada beberapa rumah di kawasan Kampung Baru air laut masuk hingga ke dalam rumah," ungkap Rumalutur

Sementara itu Forecaster atau Prakiraan pada BMKG Geser Edi Wibowo yang dikonfirmasi menjelaskan, pada 31 Maret 2021 wilayah SBT mengalami fenomena air pasang yang cukup tinggi.

Edi Wibowo mengungkapkan, dari data yang didapat dari stasiun pengamatan pasang surut yang berada di Bula, ketinggian air pasang terukur setinggi 2.8 meter.

"Air pasang ini juga terjadi di Kecamatan Seram Timur (Geser) dimana air pasang yang terjadi sampai menggenangi beberapa jalan hingga setinggi mata kaki" kata Edi.

Dia menjelaskan, fenomena pasang surut ini merupakan fenomena yang umum terjadi. Hal itu lanjut dia, disebabkan karena adanya gravitasi antara bumi dan gravitasi bulan.

Dia menanbahkan, pasang surut ini tentu akan mengikuti fase bulan dimana ketika fase bulan purnama akan diikuti dengan air pasang yang tinggi mengingat fase bulan purnama terjadi sekitar tanggal 28 Maret sehingga potensi pasang tinggi memang masih dapat terjadi.

"Tinggi maksimum dari air pasang ini umumnya terjadi pada pukul 15.00 – 16.00 WIT sehingga masyarakat perlu berhati –hati terutama yang bearktifitas di pesisir pantai" imbaunya

Pihaknya juga mengingatkan masyarakat untuk tidak perlu panik akan kondisi air pasang ini. Namun yang perlu diperhatikan yaitu masyarakat yang bermukim di pesisir pantai karena air pasang yang tinggi sehingga dapat mengganggu aktivitas masyarakat.

Dia menanbahkan, kondisi pasang surut ini tidak banyak berpengaruh terhadap tinggi gelombang di wilayah SBT. Bahkan dalam satu minggu kedepan diprakirakan masih kategori rendah yakni 0,5-1,25 meter (BB-AZ)