BERITABETA.COM, Tanimbar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Tanimbar (KKT) menyalurkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 200 karung kepada warga terdampak banjir rob di  Desa Adodo Molo, Kecamatan Molo Maru.

Bantuan ini dibawa oleh camat setempat dengan menggunakan KMP. Egron yang tiba semalam di lokasi dan dibagikan kepada 79 KK yang terkena dampak banjir rob.

“Bantuan ini disalurkan sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah kepada warga, yang terkena banjir rob akibat pengaruh fenomena La Nina yang terjadi di kabupaten itu,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Pemkab Kepuluan Tanimbar, Andri Kurniawan, SP dalam rilisnya yang diterima redaksi beritabeta.com, Kamis malam (11/2/2021).

Ia menjelaskan, sampai saat ini Pemkab Kepulauan Tanimbar terus konsen dan serius menangani masalah banjir rob yang terjadi di wilayah tersebut.

“Pemerintah daerah tetap konsisten dan serius terhadap kondisi yang terjadi pasca musibah banjir rob tersebut, sehingga tidak benar jika ada tudingan Pemkab Kepualuan Tanimbar terkesan tidak peduli akan warga yang tertimpa musibah, ” tegasnya.

Andri  menjelaskan, pasca digelarnya rapat bersama Bupati KKT, Petrus Fatlalon,  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah diperintahkan untuk turun meninjau lokasi atau desa-desa yang terkena dampak banjir rob itu.

“Bupati sudah perintahkan  Kepala BPBD untuk  turun ke lokasi bencana agar dapat melakukan identifikasi di lapangan terhadap desa-desa yang terkena musibah,” imbuhnya

Menurut informasi yang dihimpun, kata Andri, Camat Molo Maru telah mengambil tindakan pasca bencana terjadi di wilayah itu.

“Camat Molo Maru sudah mengambil tindakan awal dengan mengarahkan masyarakat untuk naik ke dataran yang lebih tinggi, akan tidak menjadi korban,”   terangnya.

Selain itu, juga telah dibangun tenda pengungsian pemerintah di wilayah Molo Maru, tapi masyarakat lebih memilih untuk tinggal di rumah mereka.

Andri juga menepis, isu bahwa Pemkab Kepulauan Tanimbar tidak memiliki anggaran untuk penanggulangan korban banjir rob di wilayah Molo Maru.

“Itu tidak benar. Bupati telah memerintahkan Kepala BPKAD untuk menyiapkan dana tak terduga untuk segera menanggulangi masyarakat yang menjadi korban banjir rob,” tegasnya.

Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan, Desa Adodo Molu, Kecamatan Molu Maru, merupakan desa yang terkena banjir rob dengan kondisi yang cukup parah.  Selain Desa Adodo Molu, juga terdapat Desa Wulmasa, Tutunametal, Nurkat dan Desa Abay di Kecamatan Wuarlabobar.

Salah satu warga Adodo Molo, Maku Sabonu (39), kepada media mengisahkan banjir rob yang terjadi sejak tanggal 6 Februari 2021 itu, ikut menerjang talud penahan ombak hingga ambruk. Tingginya gelombang mencapai empat meter sehingga membuat air laut naik hingga merendam sejumlah rumah warga.

“Kami panik dan memilih lari menyelamatkan diri di pegunungan sampai sekarang,” tandas Sabonu (BB-PP)