BERITABETA.COM, Bula — Sebanyak 2 kerangka manusia di Tempat Pemakaman Umum [TPU] Negeri Hote, Kecamatan Bula Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] yang tersapu gelombang pasang pekan lalu, kembali dievakuasi.

Penjabat Negeri Hote Ahmad Yani Paitaha saat dikonfirmasi beritabeta.com di Bula, Selasa (01/03/2022) mengungkapkan, pada pekan kemarin pihak keluarga telah mengevakusi 2 kerangka dari TPU Negeri Hote untuk dikuburkan di Negeri Administratif Silohan.

Paitaha mengaku, dengan dievakuasinya dua kerangka jenazah tersebut, saat ini tambah dia, sudah sebanyak 18 kerangka jenazah yang berhasil dievakuasi dari TPU Negeri Hote.

"Keluarga dari Silohan datang menyampaikan ke Pemerintah Negeri dan kasisi Masjid, jadi hari minggu itu pihak keluarga bongkar dua makam untuk kerangka jenazahnya dibawa ke Silohan dikuburkan," ungkap Ahmad Yani Paitaha.

Aparatur Sipil Negara [ASN] pada Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi [Nakertrans] SBT itu juga mengaku, ada sebanyak 7 kerangka jenazah yang hingga kini belum ditemukan.

Dia berdalih, belum ditemukannya 7 kerangka jenazah tersebut bisa jadi akibat banjir rob dan gelombang pasang yang terjadi pada 22 Februari 2022 lalu, atau karena usia jenazah yang sudah berpuluh-puluh tahun lamanya.

"Jadi ada dua kemungkinan, bisa jadi akibat banjir rob. Atau karena usia jenazah yang sudah sampai 30 tahun lebih, sehingga kerangkanya hilang dengan sendirinya," ucapnya.

Sebelumnya, selain puluhan rumah warga hancur diterjang gelombang pasang, puluhan kubur di lokasi Tempat Pemukiman Umum [TPU] di Negeri Hote, Kecamatan Bula Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] juga hancur disapu gelombang laut pada Selasa 22 Februari 2022.

Informasi yang diperoleh beritabeta.com di Bula, Rabu (23/02/2022), sebanyak 16 kuburan warga yang rusak berhasil dievakuasi warga setempat bersama Pemerintah Negeri dibantu pihak TNI dari Koramil 1502/09 Bula dan personil Brimob Kompi 3 Batalyon B Pelopor.

Penjabat Negeri Hote Ahmad Yani Paitaha saat dikonfirmasi membenarkan insiden tersebut, dia mengaku ada sekitar 37 kuburan warga di TPU Negeri Hote mengalami kerusakan berat akibat banjir rob dan gelombang tinggi yang terjadi.

Yani mengungkapkan, pasca peristiwa tersebut, sejak pagi tadi pihaknya bersama masyarakat dan TNI - Polri langsung melakukan bakti di TPU untuk mengevakuasi kerangka manusia guna dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

"Untuk sementara yang kita sudah evakuasi itu sebanyak 16, namun yang harus kita evakuasi itu sekitar 30-40 karena terancam rusak semua," ungkap Ahmad Yani Paitaha (*)

Pewarta : Azis Zubaedi