BERITABETA.COM, Bula — DPRD Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) mengingatkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) SBT untuk membangun kembali ruas jalan Banggoi-Werinama.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Husin Rumadan mengungkapkan, untuk membuka kembali akses tersebut dengan membangun infrastruktur jalan dan jembatan yang parmanen hanya membutuhkan anggaran sekitar Rp 10 miliar.

"Sebagai Ketua Fraksi PKS kami mengingatkan untuk akses ini dibuka, karena cuma membutuhkan 10 Miliar pak bupati. 10 miliar untuk jalan kita fungsikan kembali," ungkap Husin Rumadan pada rapat paripurna penyampaian nota pengantar bupati terhadap Ranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2022, Senin (07/08/2023).

Ketua DPD PKS ini menandaskan, salah satu visi-misi bupati dan wakil bupati SBT (Abdul Mukti Keliobas dan Idris Rumalutur) adalah konektivitas pembangunan antar pulau.

Menurut dia, salah satunya harus dilakukan pembangunan infrastruktur berupa jalan dan jembatan untuk menghubungkan antara ibukota kecamatan dan kabupaten, antara desa dan desa, antara desa dan ibukota kecamatan.

Apesnya, jalan yang menghubungkan ibukota Kabupaten SBT dan beberapa desa di Kecamatan Werinama dan Siwalalat sudah terputus atau terhenti sejak tahun 2019.

"Di tengah visi besar saudara bupati, jalan yang menghubungkan ibukota Kabupaten SBT dan beberapa desa di Kecamatan Werinama dan Siwalalat sudah terputus atau terhenti sejak tahun 2019," tandasnya.

Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1 ini mengemukakan, belum tuntas dibangunnya ruas jalan Banggoi-Werinama ini lantaran tidak ada intervensi anggaran dan perhatian serius dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.

"Tentu ini diakibatkan tidak ada intervensi anggaran dan perhatian pemerintah yang cukup. Ini tentu bertentangan dengan visi-misi yang saudara ikrarkan yang kemudian kita tetapkan dengan peraturan daerah," timpalnya.

Kendati demikian, dia menyadari kondisi daerah yang dihadapkan dengan berbagai persoalan termasuk pandemi Covid-19 yang berdampak pada pengurangan dana transfer ke daerah, sehingga pembangunan jalan Banggoi-Werinama tidak menjadi prioritas.