Masyarakat SBT Diimbau Waspadai Cuaca Ekstrem
Berdasarkan hasil analisa BMKG menunjukkan, posisi Madden Julian Oscillation (MJO) terpantau aktif pada kuadran 3, dan diprakirakan aktif pada kuadran 4 dalam sepekan kedepan.
Berdasarkan hasil analisa BMKG menunjukkan, posisi Madden Julian Oscillation (MJO) terpantau aktif pada kuadran 3, dan diprakirakan aktif pada kuadran 4 dalam sepekan kedepan.
Masyarakat di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku dihimbau untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang terjadi beberapa pekan terakhir ini.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi pada sejumlah wilayah di provinsi seribu pulau tersebut.
Sebagai upaya peningkatkan kapasitas dan keterampilan nelayan dalam memanfaatkan layanan informasi cuaca dan iklim maritim, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah Maluku dan Sulawesi menggelar kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Fenomena air pasang tertinggi terjadi di beberapa kawasan di Kabupaten Seram Bagian Timur, mengakibatkan sejumlah rumah warga di terendam banjir rob.
jenis dan mekanisme gempabumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi di laut Banda.
Tim TNI AU bekerjasama dengan Tim BPPT dan BMKG akan menaburkan kembali Nacl Powder (Garam) dalam 3 sortie penebaran di awan menggunakan pesawat CN 295 dan pesawat Cassa 212, untuk menghalau awan-awan yang “berpotensi” agar jatuh di wilayah sebelum memasuki Jabodetabek.
Komandan Korem (Danrem) 151/Binaiya Brigjen Arnold A.P. Ritiauw, menerima audiensi BMKG Maluku dan Tokoh Organisasi Masyarakat (Ormas)
Gelombang tinggi 2,5 meter hingga 4 meter meter berpotensi terjadi di Laut Arafuru, Maluku. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Ambon menghimbau nelayan untuk berhati-hati, karena kondisi laut Maluku berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Himbauan BMKG ini juga diperkuat oleh badan iklim lainnya yakni National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika, Japan Meteorological Agency (JMA) Jepang dan Bureau of Meteorology Australia pada 1 Oktober 2020 mengidentifikasi potensi terjadinya fenomena La Nina pada level moderat mulai terjadi di Samudera Pasifik.