Tak salah jika srikandi Maluku itu menyebut pemerintah telah membohongi rakyat Maluku. Terlepas dari jadi tidaknya proyek yang dilebeli strategis nasional itu, tapi faktanya, isu Ambon New Port dan Lumbung Ikan Nasional sudah terlanjur dijanjikan kepada masyarakat Maluku.
Ketua DPRD Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] Noaf Rumau mengungkapkan, untuk mendukung sejumlah proyek nasional di Provinsi Maluku, komunikasi lintas kabupaten/kota harus lebih dimaksimalkan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku memastikan, dua Program Strategis Nasional Ambon New Port (ANP) dan Lumbung Ikan Nasional (LIN) tetap jalan di Provinsi Maluku. Bahkan, Pemerintah Pusat sudah bergerak untuk memulai pembangunan ANP untuk mendukung program LIN di Maluku.
Anggota DPR-RI dari Daerah Pemilihan [Dapil] Maluku, Saadiah Uluputty mengungkapkan, sudah sejak awal Pemerintah tidak serius soal janji Presiden Jokowi terkait proyek Lumbung Ikan Nasional [LIN] dan Ambon New Port [ANP] di Maluku.
Direktur Archipelago Solidarity Foundation, Dipl.-Oek. Engelina Pattiasina menegaskan, beredarnya informasi terkait pembatalan dua proyek strategis nasional masing-masing Ambon New Port [ANP] dan Lumbung Ikan Nasional [LIN] sangat mengecewakan masyarakat Maluku.
Janji Presiden Joko Widodo [Jokowi] untuk menjalankan dua proyek strategi nasional di Provisni Maluku berupa proyek Ambon New Port [ANP] yang diintegrasikan dengan Lumbung Ikan Nasional [LIN] terancam batal dijalankan pemerintah pusat.
Sebetulnya apa itu LIN ? Kalau dicermati secara filosofis kata Lumbung maknanya “tempat menyimpan cadangan pangan”. Lumbung Ikan Nasional dapat dipahami sebagai “tempat menyimpan cadangan pangan protein ikan secara nasional”. Alias perwujudan kedaulatan pangan berbasis komoditas maritim.
Rencana groundbreaking (peletakkan batu pertama) dimulainya Program Lumbung Ikan Nasional (LIN) di Maluku oleh Presiden RI Joko Widodo pada bulan November 2021 nanti menjadi angin segar bagi pertumbuhan ekonimi di Maluku dan juga nasional.
Program Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan New Port Ambon akhirnya disetujui menjadi Program Strategis Nasional dan akan segera terealisasi diakhir tahun ini.
Volume pendaratan ikan di PPN Tual tahun 2020 mencapai 2.153 ton dengan nilai produksi Rp31,78 miliar. Sedangkan jumlah kunjungan kapal perikanan dalam setahun lalu hampir 800 kali, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 500an kali