Ditengarai praktik “kotor” terjadi dalam pekerjaan proyek ini. Faktanya, pekerjaan belum sampai setahun, fiosik bangunan (talud) di Pantai Gumumae itu sudah empat kali mengalami kerusakan.
Dari data yang dihimpun menyebutkan, proyek dengan nilai Rp 1,4 miliyar itu diketahui sudah berulang kali diperbaiki karena terus mengalami kerusakan, namun kali ini kerusakan terpantau cukup parah.
Ambruknya proyek pembangunan talud di Pantai Gumumae, Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terus menjadi buah bibir publik setempat. Banyak pihak menilai proyek ini dikerjakan asalan, karena konstruksinya yang tidak memadai. Ada juga yang menilai perencanaan yang kurang matang.
Akibat perencanaan yang amburadul dan tidak tepat sasaran, pekerjaan talud di Pantai Gumumae, Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) kembali rusak pada dua pekan lalu.
Proyek yang dikerjakan CV. Julion Jaya Pratama pada Oktober 2020 lalu itu belum dituntaskan sampai jangka waktu pekerjaan sudah kembali rusak. Menelisik adanya dugaan ketidakberesan ini, Kejaksaan Negeri (Kejari) SBT memastikan telah menyelidiki proyek tersebut.
Proyek pembangunan talud penahan ombak di wisata Pantai Gumumae, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) ambruk dihantam ombak. Ironisnya talud yang dibangun dengan tujuan untuk mencegah abrasi air laut ini, belum lama dibangun pada bulan Oktober 2020 lalu.