BERITABETA.COM, Bula — Akibat perencanaan yang amburadul dan tidak tepat sasaran, pekerjaan talud di Pantai Gumumae, Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) kembali rusak pada dua pekan lalu.

DPRD SBT sangat menyayangkan perencanaan Dinas Pariwisata sebagai satuan kerja (Satker) yang mengatur proyek senilai 1 miliyar lebih itu.

“Pekerjaan ini sudah dua kali rusak, terhitung dengan sekarang. jika demikian sudah barangtentu perencanaannya kurang mantap,” ungkap Anggota DPRD SBT Abdul Gafar Wara-Wara belum lama ini.

Untuk itu dalam membuat program, dinas yang dipimpin Zainal Arifin Vanath itu diminta untuk memprioritaskan azas manfaatnya untuk masyarakat. Jika tidak lanjut dia, mendingan anggarannya dialihkan ke pembangunan yang lain.

“Dinas Pariwisata SBT jangan lantaran mengejar program lalu kemudian program itu semacam ada nilai untungnya buat dinas atau hanya mencari popularitas saja di depan publik bahwa ada program dari dinas Pariwisata,” tegasnya

Politisi muda PKB SBT ini menyarankan, jika dari awal perencanaannya demikian, lebih baik dialihkan ke tempat lain ketimbang pantai Gumumae karena di lokasi itu lanjut dia sering terjadi abrasi.

Dia berharap, Dinas Pariwisata SBT kedepannya dalam perencanaan pembangunan mestinya harus dilihat situasi dan kondisi yang ada di lingkungan tempat proyek yang akan dikerjakan.

Sementara itu Pemerhati Infrastruktur M. H. Alfian menjelaskan, Talud (revetnent) bukan satu-satunya role model struktur pengaman pantai yang mutlak untuk dipakai. Namun lanjut dia, ada banyak tipe struktur pengaman pantai. Alumni Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar ini menyebut ada Sea Wall dan Break Water (pemecah gelombang).

Dia menilai, karakter Pantai Gumumae tidak tepat dan layak dari segi estetika jika dipakai model Talud. Apalagi tambah dia, dari segi metode pelaksanaan pekerjaan sudah salah.

“Jangan bikin model Talud nanti kayak benteng, apalagi ombak di Pantai Gumumae tidak terlalu kuat. Hanya untuk menahan jangan terjadi abrasi yah model break water lebih tepat” ungkap Alfian

Mantan Aktivis HMI ini berharap semoga dengan kejadian Talud Pantai Gumumae dapat memberikan pelajaran kepada semua pihak dalam menangani pekerjaan teknis, minimal harus mengikuti metode pelaksanaan yang benar dan menjaga kualitas speknya (BB-AZ)