BERITABETA.COM, Ambon — Program BBM Satu Harga merupakan salah satu program unggulan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap bahan bakar minyak (BBM) yang harganya seragam dan terjangkau.

Menyikapi hal ini, dalam pertemuan bersama  Badan Pengatur Hilir Minyak Bumi dan Gas Bumi (BPH Migas) di Jakarta, Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Maluku  Saadiah Uluputty, ST mendesak kepada BPH Migas agar mempercepat pencapaian target realisasi BBM satu harga di tahun 2021 ini.

Menurutnya, sampai saat ini masih banyak daerah yang progres realisasi BBM satu harganya jauh di bawah target. Hal ini lanjut dia sangat mengganggu pemenuhan kebutuhan masyarakat akan bahan bakar minyak yang terjangkau, khususnya di daerah terluar, tertinggal dan terdepan (3T) seperti di Maluku.

“Kami mendesak agar BPH Migas dan Pertamina lebih serius merealisasikan program ini. Semua target yang sudah ditentukan harus benar-benar tercapai agar program yang menjadi andalan dari Pemerintah ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Uluputy dalam rilisnya kepada beritabeta.com, Rabu malam (27/1/2021).

Menurut wakil rakyat dari Fraksi PKS ini, berdasarkan data dari BPH Migas pada periode 2017-2019, jumlah penyalur BBM yang sudah menerapkan program BBM satu harga ini di seluruh Indonesia sebanyak 170 penyalur.

Sementara pada tahun 2020-2024, ditargetkan sebanyak 330 penyalur baru yang sudah menerapkan BBM satu harga ini. Dari jumlah tersebut, wilayah Indonesia Timur khususnya Provinsi Maluku hanya ditargetkan memiliki total 33 penyalur, jauh lebih kecil dibandingkan Maluku Utara (43), Papua (66), dan Papua barat (42).

“Kami menilai jumlah penyalur BBM satu harga di Maluku ini masih sangat kecil dan tidak sebanding dengan luas wilayah dan jumlah pulau-pulau yang ada disini. Oleh karena itu, kami meminta agar BPH Migas menambah jumlah penyalur tersebut agar rakyat Maluku ikut merasakan program ini dengan baik,” kata Saadiah (BB-AZ)