BERITABETA.COM, Ambon – Bakal Calon Kepala Daerah (calkada) yang akan bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan di Kabupaten Buru Selatan, Maluku, Safitri Malik Soulisa, menanggapi bijak banyaknya ujaran kebencian yang dialamatkan kepadanya.

Kepada beritabeta.com, Safitri berujar, menuju pemilihan kepala daerah di Kabupaten Buru Selatan, fitnah dan ujaran Kebencian sengaja dimainkan, demi kepentingan politik.

“Inilah dinamika politik. Sebagai politikus kita tanggapi itu hal biasa,” kata Safitri Malik Soulisa melalui sambungan telepon di Ambon, Minggu (15/08/20).

Dia mengatakan, dirinya tidak terlalu menanggapi status-status bernada fitnah dan ujaran Kebencian yang diunggah sejumlah pemilik akun di media sosial.

“Informasi dalam media sosial itu banyak fitnah. Semua dipolitisir,” katanya.

Menurut dia, tingkat kepuasan manusia itu berbeda, dalam memandang suatu persoalan.

“Dalam tingkat kepuasan seperti apa, manusia tidak akan pernah puas,” ujarnya.

Beberapa waktu belakangan ini bergulir isu dan cemoohan dari pihak-pihak tertentu atas kontribusi Safitri Malik sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku periode 2014-2019 Daerah Pemilihan (Dapil) Buru dan Buru Selatan.

Pihak yang berseberangan itu mempertanyakan apa saja yang sudah dilakukan Safitri Malik bagi dapilnya, yakni Buru dan Buru Selatan, semasa menjabat sebagai Anggota DPRD Maluku periode lalu.

Apalagi, kini Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu akan mencari peruntungan dalam pilkada di Kabupaten Buru Selatan, yang tentunya dapat menjadi batu sandungan bagi pihak lain yang juga ingin berlaga dalam ajang tersebut.

Safitri Malik mengatakan, dirinya telah berbuat untuk dapilnya. Dia bahkan mempersilahkan untuk hal itu ditanyakan kepada Ketua Fraksi PDIP DRPD Maluku periode 2014-2019, Lucky Wattimury.

Dikatakannya, program bantuan kepada masyarakat melalui dana-dana aspirasi dibahas dalam rapat fraksi.

“Ada mekanismenya. Kita usulkan, disepakati dalam rapat barulah bantuan itu diberikan,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, setiap tahun, dana aspirasinya antara lain dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur berupa jalan-jalan masuk desa di Buru Selatan, mengingat hal itu sangat dibutuhkan di daerah itu.

Selain itu, ada pula bantuan bodi tuna, alat-alat perbengkelan, dan dana hibah untuk masjid dan gereja.

“Tapi kan masyarakat kita ini, dikasih alat perbengkelan (malah) mereka jual,” katanya.

Sementara itu, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Buru Selatan, Safitri Malik mengatakan, banyak keberhasilan yang dicapai lewat program-program PKK, namun tidak pernah dipublikasikan.

“Sebagai Ketua PKK yang mana adalah bagian dari organisasi yang juga membantu pemerintah, program-program pemberdayaan masyarakat dan lainnya cukup banyak yang berhasil, dan keberhasilan itu tidak pernah dipublikasikan,” ungkapnya.

Informasi yang berhasil dihimpun di Kabupaten Buru Selatan, menyebutkan, selama menjabat sebagai Anggota DPRD Maluku, setiap tahunnya dana aspirasi Safitri Malik yang disalurkan untuk pembangunan infrastruktur dan lainnya di dapilnya berkisar Rp 3 – Rp 5 miliar.

Dana tersebut antara lain dibelanjakan untuk pembangunan jalan di dalam Desa Oki Lama dan Oki Baru, Kecamatan Namrole, program Air bersih, dan bantuan pemberdayaan untuk masyarakat pesisir.

Selain itu, bantuan pertanian bagi masyarakat di Desa Mako, Kecamatan Waeapo, dan dana hibah untuk pembangunan masjid di Desa Oki Lama, Desa Leku dan lainnya.

Ada pula dana hibah untuk sejumlah gereja, termasuk yang ada di Kabupaten Buru.

Pilkada di Buru Selatan akan berlangsung pada Desember 2020, bersamaan dengan tiga kabupaten lainnya di Maluku.

Dari sekian nama balon kada di Buru Selatan, baru Safitri Malik Soulisa yang mendapatkan rekomendasi partai politik (parpol) terbanyak saat ini.

Istri Bupati Buru Selatan, Tagop Sudarsono Soulisa itu telah mengantongi sedikitnya lima rekomendasi parpol yang memiliki kursi di DPRD setempat, yakni PDIP, Partai Perindo, Partai Demokrat, Partai Berkarya dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Selain itu, ada empat partai non seat yang juga memberikan dukungan, yakni PSSI, PKPI, PBB dan PKB. (BB-ENY)