BERITABETA.COM, Ambon – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia [MAFINDO] Wilayah Maluku terus intens menjalankan misi menangkal informasi bohong [hoaks] yang marak terjadi pada media jejaring sosial [internet].

Fenomena berita hoaks ini dinilai sangat mengancam dan kini muncul dalam berbagai motif yang variatif, mulai dari iseng hingga dilatarbelakangi oleh kepentingan politik dan ekonomi.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal ini, dilakukan MAFINDO Maluku dengan  melakukan kegiatan Roadshow dengan tema “Peningkatan Keterampilan Literasi Digital Mahasiswa Dalam Menangkal Hoaks”.

Kegiatan ini dilakukan MAFINDO Maluku bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Maluku (UNIMKU) yang dilangsungkan pada Sabtu akhir pekan lalu.

Koordinator MAFINDO Maluku Roesda Leikawa kepada beritabeta.com di Ambon, Senin (6/12/2021) menjelaskan, dampak dari tersebarnya hoaks dapat menimbulkan keresahan di masyarakat hingga berpeluang menimbulkan pergesekan sosial dan ketidakstabilan negara.

“Kita melihat hal ini penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat agar terhindar dari bahaya hoaks. Kita juga berharap masyarakat memiliki keterampilan bagaimana menerima dan mengolah informasi yang benar,” ungkapnya.

Roesda mengatakan,  kerjasama yang dijalin dengan UNIMKU,  merupakan usaha untuk meningkatkan literasi digital di kalangan mahasiswa. Harapannya mahasiswa dapat berpikir kritis dalam menerima informasi yang bersebaran di media sosial maupun di tengah masyarakat.

Selain menggelar kegiatan Roadshow, pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding [MoU] antara MAFINDO Maluku dengan UNIMKU terkait Tri Darma Perguruan Tinggi [Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat].

“Salah satu focus kami adalah edukasi literasi, sehingga MoU ini sangat penting dengan harapan kedepannya kedua pihak bisa berkolaborasi  pada program-program pendidikan lainnya,” jelas Roesda.

Roesda merinci, pada tahun 2020 lalu melalui Ma’arif Institute, MAFINDO juga sudah bekerja sama dengan Majelis Dikti PP Muhammadiyah untuk program Kurikulum Tular Nalar.

“Kerja sama ini sudah memberikan pelatihan pada ratusan dosen dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah di berbagai daerah yang ada di Indonesia,” urainya.

Sedangkan pada kegiatan Roadshow ini, pihaknya menargetkan para mahasiswa, dapat mengerti apa itu hoaks, dapat memahami cara-cara mengidentifikasi hoaks, disinformasi dan misinformasi.

“Jenis-jenis hoaks yang beredar di masyarakat, mengapa laju penyebaran hoaks masih tinggi, bagaimana cara penanggulangannya [periksa fakta secara sederhana] dan juga dapat mengikuti perkembangan digital. Ini yang kami tularkan ke mahasiswa,” pungkas dia.

Ia menambahkan, pihaknya [MAFINDO] juga memberikan laporan pemetaan data hoaks tentang Covid-19 sepanjang tahun 2020 kepada pihak fakultas.

Data ini  menjadi bentuk keseriusan MAFINDO dalam menangkal hoaks yang bersebaran di media social, agar bisa dipelajari juga oleh mahasiswa.

Sementara itu, Rektor UNIMKU, Dr. Mohdar Yanlua, MH., menyampaikan apresiasi pada MAFINDO Maluku atas kegiatan tersebut. Ia menyebut, perkembangan era digital saat ini perlu ada penguatan literasi digital bagi mahasiswa maupun dosen dalam lingkup kampus dalam menangkal hoaks.

“Ini langkah awal yang baik untuk mahasiswa di bidang literasi. Semoga kedepannya bisa terus melakukan kegiatan yang sama baik untuk mahasiswa maupun dosen”, kata Yanlua.

Dalam kegiatan itu MAFINDO menghadirkan sejumlah narasumber Roesda Leikawa, Mark Ufie, dan sesi praktik priksa fakta dilanjutkan oleh Soleman Pelu, Abubakar Difinubun dan juga Herry Wellsy Bakarbessy.

Untuk diketahui, MAFINDO merupakan organisasi periksa fakta pertama di Indonesia yang berbasis komunitas dan didukung oleh tim profesional.

MAFINDO berdiri sejak 2016 dan merupakan adalah salah satu (dari enam) organisasi periksa fakta yang menjadi IFCN Signatory (International Fact-Checking Network).

Sebagai lembaga nirlaba kemasyarakatan dan independen, MAFINDO telah tersebar di 17 kota, dan memiliki kurang lebih 550 relawan di seluruh Indonesia. Bidang kerja MAFINDO meliputi: periksa fakta, edukasi, bangun opini, dan kolaborasi.

Di Maluku, Mafindo dideklarasikan pada tahun 2018 dan sampai saat ini memiliki kurang lebih 50 relawan yang tersebar di kota Ambon, kota Tual, kabupaten Maluku Tengah, kabupaten Seram Bagian Barat, kabupaten Seram Bagian Timur, dan Kepulauan Aru (BB)

Pewarta : Edha Sanaky