Civitas Akademika Fakultas Perikanan dan Kehutanan [FPK] Universitas Muhammadiyah Maluku (UNIMKU) melakukan kegiatan penanaman ratusan pohon mangrove, di pesisir Teluk Ambon Bagian Dalam tepatnya di Pantai Desa Waiheru, Kecamatan Baguala Kota Ambon pada Sabtu 27/11/2021.
Pelaksanaan Jambore Pecinta Alam yang menjadi kegiatan rutin tahunan bagi kader pecinta se-Maluku merupakan momentum strategis untuk mempererat silaturahmi diantara seluruh komponen, komunitas dan masyarakat pecinta alam.
Beberapa anakan pohon ini adalah jenis tanaman kuat yang memiliki nilai ekonomi sekaligus bermanfaat sebagai penyangga, dan pengikat tanah.
Ekosistem mangrove merupakan sumberdaya lahan basah wilayah pesisir dan sistem penyangga kehidupan dan kekayaan alam yang nilainya sangat tinggi.
Kawasan mangrove di pesisir teluk Ambon akan menjadi perhatian Dinas Kehutanan Provinsi Maluku di tahun 2021 ini. Pemerintah daerah melalui Dinas Kehutanan akan menjalankan program perlindungan kawasan mangrove agar terhindar dari pencemaran sampah.
Ketika penyerobotan terhadap hak ulayat masyarakat adat terjadi, disini peran dan tugas ‘negara’ (pemerintah) harus bijakasana dalam melindungi masyarakat adat, agar mereka bisa merasakan keadilan.
Seekor buaya dengan panjang kurang lebih 4 meter ditangkap warga Desa Efule, Kacamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan (Bursel). Dalam sebuah video yang diunggah di youtube Nar'Mar Aponno pada 30 Agustus 2021, memperlihatkan seekor buaya yang diikat tali mencoba digiring warga desa di salah satu kali.
Koordinator Lembaga Maluku Crisis Center (MCC) Ikhsan Tualeka mendesak agar CV. Sumber Berkat Makmur (SBM) diblacklist, karena diduga telah melakukan pengrusakan lingkungan di Desa Sabuai, Kecamatan Siwalalat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Costansius Kolatfeka mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) SBT untuk menetapkan status Desa Sabuai, Kecamatan Siwalalat sebagai desa tanggap bencana.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ambon menyebut telah terjadi kenaikan volume sampah sebesar 25 ton per hari. Peningkatan ini jika dibandingkan dengan jumlah sampah yang dihasilkan sebelum masa pandemi terjadi.