BERITABETA.COM, Masohi –  Pemerintah telah melonggarkan aktifitas usaha para pemilik café dan restorant di masa pandemi Covid-19 berlangsung,  asalkan tetap menerapkan protocol kesehatan.

Kebijakan ini ditempuh untuk menggerakkan semua sektor kehidupan masyarakat dan untuk membangkitkan roda perekonomian yang sempat terpuruk di masa-masa awal pandemi Covid-19, termasuk di Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah.

Menyikapi hal ini, Acid,  salah satu pemilik café di Kota Masohi menyambut baik kebijakan tersebut. Owner Porobico Café yang berlokasi di Jl. Latuharhary Kelurahan Namaelo, Kota Masohi ini ikut menerapkan protocol kesehatan secara ketat.

“Kebijakan ini sangat membantu kami selalu pemilik usaha. Sebab pemerintah telah mengijinkan pelaku-pelaku usaha untuk kembali memulai aktifitas ekonominya di tengah-tengah pendemi Covid-19,”ungkap Acid kepada beritabeta.com, Senin (30/11/2020).

Pemberitahuan kepada pengunjung di depan pintu masuk cafe

Acid mejelaskan, usaha Porobico Café, baru dimulai pada 18 Februari 2020 lalu. Setelah berjalan sebulan, terjadi pandemi Covid yang mewabah di Indonesia, sehingga berdampak pula pada usaha yang didirikan.

Saat itu, kata Acid, semua tempat-tempat keramaian yang menjadi lokasi kerumunan orang oleh pemerintah dilarang untuk beroperasi, sehingga ikut berimbas  terhadap pendapatan café yang menurun drastis.

Acid mengaku, meski ada larangan dari pemerintah namun, usaha yang dijalani tetap memberlakukan system order online dan take away.

“Jadi konsumen tinggal memesan via telepon dan pesanan akan di antar ke tempat konsumen dan saya juga  bekerja sama dengan jasa pengantaran online BetaLink untuk memperlancar pengantaran pesanan sampai ke tempat konsumen,”cerita Acid.

Alhamdulillah, lanjut Acid, pasca lebaran Idul Adha, pemerintah meninjau kembali kebijakan kepada pemilik usaha yang sempat tutup untuk tetap menjalankan usaha asalkan tetap menerapkan aturan Covid-19 kepada pengunjung.

“Nah, saat ini kita terapkan semua. Dari pintu depan sudah ada semacam pemberitahuan kewajiban memakai masker dan mencuci tangan bagi para pengunjung,” kata pria 27 tahun ini.

Selain menwajibkan setiap pengunjung untuk menggunakan masker dan mencuci tangan, Alumni IAIN Ambon ini juga mengatakan,  semua tempat duduk juga sudah ditata dengan jarak yang ditetapkan, sehingga pengunjung tidak saling dekat.

“Waktu operasional juga kita dikurangi. Biasanya café baru bisa tutup pada pukul 01.00 WIT malam, tetapi semenjak pandemic waktu operasionalnya cuma sampai pukul 23.00 malam,” tandasnya.

“Waktu operasional Porobico Café dimulai pukul 15.00 WIT. Jadi waktunya pun kita atur,” sambungnya.

Acid mengakui perlahan-lahan pendapatannya sudah mulai membaik. Sehari Acid bisa meraup omzet rata-rata Rp. 2.000.000 – Rp. 2.500.000.

“Bahkan saya sudah membuka gerai baru di Jl. Binaya/Alfa motor,” jelas Acid.

Ia menambahkan, café dengan menu andalah Banana Nugget ini bisa dikunjungi 70 – 80 orang setiap harinya.

Intinya, hal yang menjadi prioriotas adalah soal menu, kenyamanan tempat dan keamanan kesehatan yang selama ini diterapkan (BB-ES)