Sementara itu, Kepala Bidang Persampahan DLH, Yohanis Tasidjawa berterima kasih kepada AMGPM Ranting Tolot Lea karena sudah berkolaborasi dengan DLH untuk menata Sampah di dalam kota Namrole.

Dirinya juga berharap gerakan - gerakan seperti ini dapat di ikuti oleh organisasi Agama lainnya yang ada di Kota Namrole agar bisa sama-sama menciptakan kota Namrole yang bersih dan nyaman bagi semua orang.

“Janganlah kita tanggung-tanggung menata kabupaten kita ini. Marilah kita bergandeng tangan dengan DLH, baik itu  AMGPM, maupun organisasi agama lainnya. Mari kita himbau kepada sesama kita supaya jangan membuang sampah ikut kemauan,” tandasnya.

Disamping itu, Taasidjawa berharap, agar masalah sampah ini menjadi tanggung jawab semua masyarakat, sehingga dalam kegiatan ibadah-ibadah baik itu di Masjid maupun gereja, tokoh-tokoh agama dapat menghimbau warganya supaya dapat membuang sampah pada tempatnya dan pada waktunya.

“Jika semua tertata dengan baik, masyarakat taat dalam menjalankan himbauan pemerintah pasti membawa dampak besar bagi kesehatan kita bersama,” urainya.

Dikesempatan yang sama, Ketua AMGPM Ranting Tolot Lea, Berly Patiasina menuturkan masalah sampah ini merupakan tanggung jawab semua pihak termasuk AMGPM RTL.

“Sampah adalah masalah kita bersama, dan ini merupakan sumbangsi kecil kami AMGPM RTL kepada pemerintah daerah dalam melihat kebersihan kota Namrole. Kalau Kota bersih, kita semua juga senang,” ucap Patiasina.

Ia juga berterima kasih kepada pemerintah Bursel dan semua pihak yang sudah terlibat dalam kegiatan tersebut termasuk pengurus AMGPM Daerah Bursel maupun Pengurus Cabang I Talitakumi (BB-DUL)