BERITABETA.COM, Jakarta - Ada enam merk kopi saset yang dilaporkan mengandung sildenafil dan paracetamol. Temuan ini diungkap Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan kini beredar luas di dua kota masing-masing,  kota Bogor dan Bandung dengan label palsu BPOM.

Parasetamol alias Asetaminofen adalah obat pereda atau penghilang rasa sakit. Biasa direspekan untuk mengatasi gejala flu, hingga pasca sabut gigi, juga infeksi virus.

Sedangkan Sildenafil adalah obat untuk pria yang mengalami gangguan ereksi. Kedua obat ini ternyata telah dimanfaatkan tidak sesuai peruntukannya.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, efek samping penggunaan Parasetamol dan Sildenafil secara sembarangan mulai dari ringan, berat, sampai kematian.

Dijelaskan, efek samping Parasetamol antara lain mual, alergi, tekanan darah rendah, kelainan darah, dan penggunaan rutin jangka panjang bisa merusak organ hati dan ginjal.

Sementara, efek samping Sildenafil mulai dari yang ringan seperti mual, diare, kemerahan pada kulit, sampai reaksi seperti kejang, denyut jantung tidak teratur, pandangan kabur atau buta mendadak, bahkan kematian.

Ia  mengaku, pihaknya bersama Balai Besar POM di Bandung dan Loka POM di Kabupaten Bogor, telah menemukan produk berupa 15 jenis pangan olahan yang mengandung bahan kimia obat.

Selain itu, ada 36 jenis obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat, 31 kilogram bahan baku obat ilegal, seperti paracetamol dan sildenafil, serta 5 kilogram produk rumahan setengah jadi.

"Bahan kimia obat seperti Parasetamol dan Sildenafil merupakan bahan yang digunakan untuk produksi obat. Jika tidak digunakan sesuai aturan pakai (dosis), bahan kimia obat ini dapat menimbulkan risiko tinggi dan efek samping yang dapat membahayakan kesehatan," tutur Penny dalam konferensi pers Jumat (4/2/2022).

Dikatakan, seseorang yang mengkonsumsi obat ataupun pangan seperti kopi berbahan kimia berisiko engalami efek samping, seperti gangguan jantung, hati, hingga kanker bahkan kematian.