BERITABETA.COM, Ambon – Komisaris Utama atau Komut PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, akan berada di Kota Ambon, Provinsi Maluku selama dua hari. Yaitu pada 1 November sampai 2 November 2021.

Dalam lawatannya di Kota Ambon pada Senin (01/11/2021), Ahok berbagai pengalaman dengan para pejabat teras lingkup Pemerintah Kota Ambon.

Dia menyempatkan waktu untuk berbagai pengalaman dengan Walikota Ambon Richard Louhenapessy, Wakil Walikota Ambon Syarif Hadler, Sekretaris Kota Ambon Anthony Gustaf Latuheru, serta para pimpinan OPD, OKP, dan ASN lingkup Pemkot Ambon.

Mereka antuasis mendengarkan wejangan atau nasihat dari eks Gubernur DKI Jakarta tersebut. Ahok menitipkan beberapa pesan penting berdasarkan pengalamannya selama terjun di dunia politik dan birokrasi.

Dia menganjurkan, para pejabat lingkup Pemkot Ambon agar jangan menyia-nyiakan kapasitas selaku pejabat publik.

"Saat kita diberi kesempatan menjadi pejabat publik, jangan pernah merasa ini sebagai menerima begitu saja atau take it for granted. Tetapi harus melihatnya sebagai suatu kesempatan untuk melayani banyak orang atau publik,” tuturnya.

Hal ini, kata dia, menjadi salah satu prinsip yang ditekuninya selama meniti karir di birokrasi di Pemda DKI Jakarta beberapa waktu lalu. "Satu yang paling penting adalah harus bekerja cepat,"timpalnya.

Dia berharap, pejabat Pemkot Ambon harus memanfaatkan kapasitas untuk melayani banyak orang, karena tidak mudah didapatkan, dan mungkin tidak akan terulang lagi dalam hidup. Olehnya itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

Alasannya, kesempatan untuk melayani banyak orang ini tidak akan pernah terulang, sehingga banyak pejabat publik, bukan hanya di Ambon, namun di semua tempat, juga banyak yang tidak menyadarinya.

“Begitu kesempatan ini hilang atau selesai, maka anda mau minta jabatan tidak akan mendapatkannya lagi,”tandasnya.

Dia merujuk pengalamannya ketika mengemban tugas sebagai Bupati Belitung Timur pada periode 2005-2006, Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012 – 2014, dan Gubernur DKI Jakarta periode 2014 – 2017.

Ahok menuturkan, saat itu dia bekerja tanpa memandang waktu. Sebab dia menyadari jabatan yang diembannya selaku pejabat eksekutif terlalu singkat.

“Jadi saat menjadi pejabat eksekutif, mulai Bupati, Wakil Gubernur atau Gubernur DKI Jakarta, saya tau waktunya pendek. Sehingga saya harus bekerja cepat dan sebanyak mungkin untuk melayani publik,” katanya.

Sehingga, saat tidak memiliki kesempatan lagi untuk melakukan banyak hal atau tidak lagi menjadi pejabat eksekutif, lanjutnya, minimal sudah melakukan apa yang dapat dilakukannya. “Dan saya tidak menyesalinya,”imbuhnya.

Dia berharap Walikota Ambon dan jajaran Pemkot Ambon agar dapat mengemban amanah dan kepercayaan yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Sebagai pejabat publik harus bekerja cepat dalam melayani masyarakat. Karena jabatan adalah sebuah kepercayaan, amanah dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa, olehnya itu harus diemban dengan sebaik mungkin,” anjurnya.

Ahok pun mengapresiasi serta memuji perkembangan Kota Ambon era kepemimpinan Walikota Richard Louhenapessy dan Wakil Walikota Syarif Hadler. “Ambon adalah kota indah yang mulai maju,” kata Ahok.

Di tempat yang sama, Walikota Ambon Richard Louhenapessy mengapresiasi kehadiran Komut PT Pertamina ini.

“Pak Ahok telah memberikan spirit dan kekuatan bagi kita untuk melayani masyarakat dengan pendekatan yang kita lakukan,” tuturnya. (BB-RED)