2 Mahasiswa UGM Meninggal di Perairan Malra, Pihak Kampus Sampaikan Belasungkawa

BERITABETA.COM, Ambon — Salah satu mahasiswa asal Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dilaporkan hilang saat longboat yang ditumpangi 7 orang yang terbalik di perairana Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku sudah ditemukan dalam kondisi meninggal.
Korban ditemukan pada Selasa (1/7/2025) pukul 23.00 WIT, sekitar 0,26 mil laut dari lokasi kejadian, dengan koordinat 5°44'31.61"S dan 132°39'52.64"E. Jenazah langsung dievakuasi ke RSUD Karel Sadsuitubun oleh tim SAR gabungan 15 menit kemudian.
Dengan ditemukan korban bernama Bagus Adi Prayogo ini, jumlah korban meninggal dalam insiden tenggelamnya longboat di perairan Malra itu bertambah menjadi 2 orang.
Pihak kampus UGM menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya 2 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata–Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Maluku Tenggara.
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr. dr. Rustamadji, M.Kes., menyampaikan rasa belasungkawa dan penghargaan atas dedikasi Almarhum dalam menjalankan tugas pengabdian.
“Kami sangat kehilangan. Bagus adalah mahasiswa yang aktif, peduli terhadap lingkungan dan menunjukkan dedikasi tinggi dalam setiap kegiatan pengabdian. Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan,” ucap Rustamadji.
Rustamadji mengatakan, almarhum dikenal sebagai sosok yang cerdas, rendah hati dan memiliki semangat kolaboratif yang tinggi. Selain berprestasi secara akademik, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemahasiswaan.
Dia mengaku, UGM melalui DPkM dan Fakultas terkait saat ini tengah melakukan koordinasi intensif dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malra, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta KAGAMA Maluku.
Fokus utama tambah dia adalah penanganan darurat, pendampingan psikologis bagi mahasiswa lain, serta proses pemulangan jenazah ke daerah asal.
“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya semua pihak yang telah membantu dalam proses pencarian dan evakuasi, mulai dari pemerintah daerah, mitra lokal, hingga warga setempat. Bantuan mereka sangat berarti di tengah situasi sulit ini," katanya.
Ia memastikan, UGM berkomitmen untuk terus memastikan perlindungan dan keselamatan seluruh peserta KKN-PPM, serta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keamanan di lapangan.
Sebelumnya, Sebuah longboat yang mengangkut 7 orang mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) asal Universitas Gadjah Mada (UGM) terbalik di perairan Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku pada Selasa (1/7/2025).
Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah mengungkapkan, informasi yang diterima, 5 orang ditemukan selamat, 1 orang meninggal dunia dan 1 lainnya masih dalam pencarian.
"Informasi dari lapangan 5 orang selamat, 1 orang meninggal dunia dan 1 lainnya masih dalam pencarian," ujar Muhamad Arafah.
Arafah menjelaskan, peristiwa ini terjadi di sekitar Perairan Pulau Wahr, Kecamatan Manyeuw, Maluku Tenggara sekitar pukul 14.07 WIT. Tujuh mahasiswa ini awalnya bertolak dari Desa Debut menuju pulau tersebut.
"Longboat membawa 7 orang berangkat dari Desa Debut menuju Pulau Wahr kemudian mengalami terbalik di sekitar perairan Pulau Wahr," jelasnya.
Ia mengungkapkan, informasi kecelakaan laut itu diketahui rekan mahasiswa bernama Fauzidiah. Selanjutnya dilaporkan ke Pos SAR di Maluku Tenggara.
Dia mengaku, usai mendapati informasi tersebut pada pukul 15.40 WIT, kemudian digelar operasi SAR pencarian para korban dengan melibatkan Pos SAR Tual, TNI, Polairud, Bakamla, Dinas Pariwisata Kota Tual dan masyarakat lalu menuju Perairan Pulau Wahr.
Dari pencarian yang dilakukan, 5 orang berhasil diselamatkan dan langsung dievakuasi ke Desa Debut bersama salah satu orang yang meninggal dunia.
"Tim masih melaksanakan pencairan 1 orang. 1 orang meninggal dan 5 orang selamat sudah dievakuasi oleh masyarakat ke Desa Debut," ungkapnya. (*)
Editor : Redaksi