Ambon Kembali Masuk Zona Merah, Walikota Minta Warga Patuh Terapkan Prokes
BERITABETA.COM, Ambon - Kota Ambon kembali ke zona merah (resiko tinggi) penyebaran Covid-19 di Provinsi Maluku, dengan skor 1,70 poin. Kondisi ini terjadi menyusul meningkatkan kasus Covid-19 di Kota Ambon yang cukup drastik.
Status zona merah awalnya sudah diprediksi, oleh banyak pihak, termasuk Walikota Ambon, Richard Louhenapessy memgaku pesimis bahwa Ambon akan tetap berada di zona orange (resiko sedang).
“Sebelumnya pada minggu lalu, Ambon masih berada pada zona orange dengan skoring 1,83 atau hanya terpaut 0,03 poin di atas zona merah. Tapi kalau saya lihat trend perkembangan dan dampak kematian, saya agak pesimis kalau kita masih bertahan di zona orange dan buktinya saat ini,” kata Walikota Richard Louhenapessy saat gelar apel konsolidasi kepada wartawan di Lapangan Merdeka, Ambon, Rabu (7/7/2021).
Ia mengatakan, berdasarkan data harian, terlihat bahwa kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Ambon meningkat drastis dari hari ke hari, bahkan mencapai angka ratusan. Angka kematian juga meningkat siginifikan.
“Tanggal 4 Juli 2021 yang terkonfirmasi bertambah 270 pasien. Kemudian pada tanggal 5 Juli bertambah lagi 192 pasien. Untuk kasus kematian, meski angkanya masih dibawah rata – rata nasional, namun dari segi kuantitatif tergolong tinggi yakni 97 orang,” ungkapnya.
Menurut Walikota, peningkatan kasus positif ini juga berasal dari hasil tracking terhadap keluarga pasien di Desa/Negeri dan Kelurahan.
“Saya banyak mendapat laporan dari Kades/Raja dan Lurah, banyak yang terkonfirmasi positif berdasarkan hasil tracking yang kita laksanakan. Dalam satu keluarga bahkan ada yang 9 orang dinyatakan positif, ” ujarnya.
Peningkatan kasus Covid 19 secara signifikan, juga membuat kapasitas tempat isolasi terpusat Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menjadi penuh. Oleh sebab itu Walikota berharap masyarakat yang terpapar dan melakukan isolasi mandiri agar benar – benar disipilin, sehingga tidak berdampak bagi keluarga dan orang terdekat.
Richard mengakui, hingga saat ini belum diketahui apakah peningkatan kasus yang ada berasal dari Covid-19 Varian Delta atau bukan, karena hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel virus belum keluar. Namun dirinya menghimbau masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan, bahkan disarankan memakai dua lapis masker.
“Setelah mendapat hasil laboratorium, kita akan mengetahui apakah varian baru atau Covid-19 yang selama ini kita kenal,” tandasnya (*)
Pewarta : Feby Sahupalla