Asnawi Mangkualam, Lokomotif Timnas Indonesia dari Makassar
"Namun, saya tidak menutup kemungkinan. Kalau ada rezeki mungkin saja langsung ke Eropa. Akan tetapi untuk sekarang saya mau di Asia dahulu," tuturnya.
Saat di kualifikasi Piala Dunia 2022 di Dubai, Uni Emirat Arab, Asnawi bersama dengan koleganya seperti Syahrian Abimanyu, Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri, bahu membahu berjuang bersama skuad Garuda.
Tawaran untuk bermain di luar negeri, datang pada dirinya, tahun 2021, “Agen saya mengabarkan kalau ada klub asal Korea Selatan yang sedang membutuhkan tenaga pemain bek kanan,”ungkap dia.
“Semuanya proses berlalu sangat cepat, tak terasa oleh saya. Awalnya orang tua sempat ragu atas keputusan saya ini, namun saya bersikeras, karena keinginan kuat untuk bisa bermain di klub luar negeri. Maka dari itu akhirnya orang tua melunak, bahkan sampai akhirnya mendukung keputusan saya,” sambung Asnawi.
Asnawi akhirnya berlabuh di klub Ansan Greeners, tim K-League 2, atas rekomendasi juga dari pelatih kepala tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong, mantan pemain dan pelatih klub K League 1 Seongnam Ilhwa Chunma dan tim nasional Korea Selatan.
Shin meyakinkan Asnawi untuk keluar dari zona nyamannya di Indonesia dan mengambil kesempatan bermain di liga yang lebih keras, meskipun itu berarti dia akan menerima gaji yang lebih rendah dan, berpotensi, waktu bermain yang lebih terbatas daripada di klub sebelumnya.
“Saya tidak berfikir mengenai pendapatan saya, yang penting saya bisa mencicipi pengalaman bermain, menimba ilmu dan bertanding di luar negeri. Dengan keinginan kuat itu saya akhirnya berangkat ke Korea,” ucapnya.
Bahkan sebelum debut resmi Asnawi dengan “Serigala Hijau”, kepindahannya membuat sejarah baik baginya dan sepak bola Indonesia.
Faktanya, sejak K League memperkenalkan kuota baru untuk mendaftarkan pemain Asia Tenggara sebagai bagian dari kebijakan pemain asing mereka pada tahun 2020, Ansan Greeners adalah tim pertama dalam sistem yang memanfaatkan aturan baru tersebut.
Asnawi juga menjadi pesepakbola Indonesia pertama yang pernah bermain di K League. Transfer ini mendapat perhatian besar dari komunitas lokal Indonesia di Ansan dan penggemar domestik pada umumnya, dengan pengikut akun media sosial resmi Ansan pun bertambah menjadi berlipat ganda.