Bukan hanya sebagai penampungan sementara, rumah singgah juga akan difungsikan sebagai pusat pembinaan dasar, termasuk pendidikan nonformal, pembekalan keterampilan dasar, hingga pemulihan mental sosial bagi penerima manfaat. Diharapkan, setelah keluar dari rumah singgah, mereka tidak kembali ke jalan.

Ia menambahkan, saat ini rumah singgah masih dalam proses untuk diadakan karena perlu anggaran dan sumber daya manusia untuk operasionalisasi program sosial tersebut.

“Jadi kita berharap adanya sinergisitas lintas sektor dan peran aktif masyarakat guna mengurangi angka gelandangan dan ODGJ di Ambon,” bebernya.

Wali Kota menambahkan, Pemkot Ambon juga berencana menjalin kerja sama dengan lembaga sosial dan komunitas lokal untuk memperluas jangkauan layanan sosial.

“Kita berharap kolaborasi ini dapat memperkuat sistem perlindungan sosial yang inklusif dan berkelanjutan bagi kelompok rentan di Ambon,” tutupnya (*)

Editor : Redaksi