BERITABETA.COM, Ambon –  Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan, Mercy Chriesty Barends menyampaikan tujuh poin penting tentang kondisi Indonesia menuju Net Zero Emission [NZE] atau kondisi dimana emisi karbon sepenuhnya diserap oleh bumi atas upaya manusia.

Mercy tampil mewakili PDI-Perjuangan dalam Workshop Perubahan Iklim  yang difasilitasi The International Conference of the Asian Political Parties [ICAPP] dengan tema “The Role of Political Parties in Asia to Achieving Net Zero”.

Workshop ini melibatkan sebanyak 27  nara sumber yang berasal dari partai politik pendukung pemerintah (The Ruling Party) negara-negara Asia dan organisasi internasional yang digelar secara virtual pada Kamis (9/12/2021).

Politisi PDI-P asal Maluku ini menjelaskan, pandemi Covid-19 telah memberi dampak multidimensi, baik di bidang ekonomi maupun sosial. Indonesia, kata dia, saat ini telah menerapkan seperangkat kebijakan pemulihan ekonomi domestik lewat fiskal rescue dan recovery spending policies yang besar.

Kebijakan pemulihan ekonomi nasional maupun kawasan regional Asia akibat Pandemi Covid-19 ini dapat menjadi peluang emas untuk mendorong pemulihan ekonomi secara komprehensif sekaligus memperkuat pembangunan hijau untuk mencapai target Net Zero Emission.

“Kami berharap hal ini dapat mendorong Asian Comprehensive Recovery Framework untuk segera disiapkan dan dilaksanakan di kawasan Asia,” pungkas Ketua Kaukus Ekonomi Hijau-DPR RI lewat rilisnya yang diterima beritabeta.com, Kamis siang (9/12/2021).

Di sesi kedua dengan judul “Meningkatkan Respons Partai Politik di kawasan Asia dan Global Untuk Mencapai Net Zero”, Mercy Barends mengatakan, Konferensi Iklim Perserikatan Bangsa Bangsa (COP26) yang telah usai digelar di Glasgow, Skotlandia harus lebih disikapi terkait agenda utama yang menjadi fokus yang ditetapkan.

Untuk itu, kata Mercy, empat agenda utama yang meliputi langkah perubahan komitmen pengurangan emisi yang lebih ambisius, memperkuat mitigasi dan adaptasi pengurangan emisi, kemudian aliran pendanaan untuk aksi iklim dan peningkatkan kerjasama internasional dalam transisi energi dan transportasi ramah lingkungan harus terus diupayakan.

“Kita berharap Negara-negara Asia dapat meningkatkan pemenuhan target  Nationally Determined Contribution [NDC] dan Strategi Jangka Panjang yang terukur untuk mencapai penurunan panas bumi pada titik 1,5°C,” pungkas dia.

Mercy mengakui, pada fase persiapan menuju COP26, masing-masing negara Asia telah menegaskan kembali target NDC-nya bahkan beberapa negara menetapkan secara lebih ambisius, termasuk menyiapkan roadmap net zero secara komprehensif baik aspek mitigasi, adaptasi maupun ketahanan atas dampak perubahan iklim global.