Ia berharap, dengan dibangunnya jembatan gantung ini, akan bisa membantu masyarakat setempat.

"Kegiatan ini bisa berjalan karena adanya dukungan dari pihak TNI, terkhususnya Pak Danrem 151/Binaiya," ungkapnya.

Kegiatan pembangunan jembatan gantung ini, lanjut Azis, bermula dari adanya video amatir yang beredar luas di sosial media, dan menunjukkan masyarakat harus menantang maut untuk bisa menyeberangi sungai. Video amatir, baik di Buru Selatan maupun di Kilmuri SBT ini kemudian mendapat perhatian publik, karena mendapat publikasi luas juga dari media.

Sementara itu, Komandan Tim Ekspedisi 1000 Jembatan Gantung Untuk Indonesia, Arief Budiman, mengatakan, VRI secara nasional sampai saat ini sudah membangun sebanyak 120 jembatan gantung yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, Pulau Timor, sampai di Papua.

"Jembatan yang sudah kami bangun sampai saat ini, totalnya sudah 120 buah jembatan," ujar Arief yang juga Asisten Operasi VRI Pusat.

Dijelaskannya, bentangan jembatan yang dibangun rata-rata panjangnya antara 60 meter sampai dengan yang paling terpanjang 160 meter di sungai Citanduy, Ciamis, Jawa Barat.

"Untuk panjang bentangan jembatan yang akan kita bangun di Kilmuri nanti sekitar 120 meter. Semoga dengan kehadirannya nanti dapat membantu masyarakat," katanya penuh harap.

Lebih lanjut, Arief mengatakan, tim yang akan terlibat dalam pembangunan jembatan gantung di sungai yang membatasi desa Kilmuri dan desa Selor itu berasal dari unsur VRI, Korem 151/Binaiya, Den Zipur Kodam XVI/Pattimura, dibantu unsur Koramil dan Babinsa setempat.

"Selain VRI dan TNI, peran serta masyarakat secara gotong-royong juga sangat membantu kerja-kerja kami di lapangan," tandasnya (BB-AZ)