Belum Ditemukan, Pencarian KM Panji Saputra Terus Dilakukan

BERITABETA.COM, Ambon – Upaya pencarian KM Panji Saputra, kapal yang mengangkut sebanyak 25 drum Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis avtur milik Kodam XVI Pattimura kembali dilakukan.
Basarnas Ambon terus melakukan koordinasi dalam upaya pencarian itu. Hingga Senin (20/1/2020) pencarian terus diperluas dengan kembali menggunakan Pesawat CN 235-220 Maritim Patrol Aircraft (MPA) yang berasal dari Skadron Udara 800 Penerbangan TNI Angkatan Laut (Penerbal) oleh Komando Armada (Koarmada) III..
Kapal yang hilang kontak ini sedang melakukan perjalanan dari Kota Ambon menuju Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, sejak 7 Januari. Kapal bermuatan sekitar 25 Drum Bahan Bakar Minyak (BMM) jenis Avtur milik TNI di Saumlaki, seharusnya sudah tiba daerah tujuan pada 11 Januari.
“Kita terus melakukan pencarian. Tiga hari dilakukan pencarian namun belum juga ditemukan,”kata Kepala Basarnas Ambon, Muslimin saat dikonfirmasi beritabeta.com, Senin (20/1/2020) siang.
Menurutnya, operasi pencarian ini dilakukan dari Laut Banda hingga Laut Tual, Maluku. Untuk pencariannya udara menggunakan pesawat jenis CN 234 milik TNI AL dan pencarian lewat laut juga dikerahkan kapal Abimanyu dan Tanjung Alang dari Polair.
Kapal kayu tradisional dengan panjang 10 meter dan lebar 2 meter dengan hijau tua itu, saat berangkat dikawal dua orang personel anggota TNI masing-masing Serda Aswadin Ali dan Pratu Midun serta 4 anak buah kapal.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Pos Sar Banda, Tual dan Saumlaki serta potensi Sar di seluruh pangkalan terdekat agar mengirim personil untuk menyasar lokasi titik hilangnya Kapal,” ujar dia.
Muslimin mengatakan, diduga kapal dihantam ombak akibat cuaca buruk dalam perjalanan. Pihaknya juga sudah membangun komunikasi dengan kapal-kapal yang melintasi perairan tersebut untuk membantu melaukan pencarian.
Informasi kapal hilang ini, kata Muslimin, awalnya diterima sekitar pukul 11.00 WIT, Sabtu (18/1/2020). Pelapor adalah pemilik kapal, Ati, dan perwakilan Detasemen Perbekalan dan Angkutan (Denbekang) Lettu Agung (BB-DIO)