Benteng Victoria Ambon Bakal Jadi Destinasi Wisata dan Amfiteater
BERITABETA.COM, Ambon –Dukungan dari Pemerintah Pusat (Pempus) untuk mengalihfungsikan Benteng Viktoria di Kota Ambon dari bangunan TNI ke cagar budaya, bakal merubah wajah Kota Ambon menjadi lebih manarik.
Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon kini merencanakan menjadikan kawasan Benteng Victoria sebagai destinasi wisata dan amfiteater (gelanggang terbuka yang digunakan untuk pertunjukan hiburan dan pertunjukan seni).
Kepastian ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon, Ricko Hayat kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Jumat (16/10/2020).
Menurutnya, dalam pertemuan beberapa waktu, telah diusulkan agar Benteng Victoria, bukan saja dimanfaatkan sebagai tempat destinasi, tetapi bisa juga digunakan untuk amfiteater oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Pak Menteri ikut menyarankan kalau bisa itu Benteng Viktoria dimanfaatkan sebagai salah satu destinasi wisata, selain ada budayanya tetapi juga dibuat seperti amfiteater begitu pertunjukan dan juga bisa diarahkan sebagai meseum musik, ” ungkap Ricko Hayat.
Dikatakan, dari hasil pertemuan itu, Walikota Ambon dan juga Ketua DPR Kota Ambon sudah bersepakat. Pasalnya, Menteri Wishnutama juga sangat mensuport dengan menyetujui bangunan benteng itu ditangani oleh Pemkot Ambon.
“Kalau memang sudah diambil alih oleh Pemkot Ambon akan menjadi satu destinasi terpadu di dalamnya karena ambon sebagai kota musik dunia,” terangnya.
Sebelumnya, Pemkot Ambon bersama Kementerian Pertahanan (Kemenhan) telah bekerja sama untuk membahas bersama tahapan merevitalisasi cagar budaya Benteng Victoria.
Atas kerjasama ini, pada Agustus 2020 lalu Kemenhan telah mengutus dua orang peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhan yakni peneliti Ahli Muda Puslitbang Strahan Balitbang Gerald T.L.Toruan dan penulis disertasi Defence Heritage Universitas Pertahanan, Jeanne Francoise.
Walikota Ambon Richard Louhenapessy dalam kesempatan itu menjelaskan, persoalan dasar yang menjadi pertimbangan perlunya revitalisasi Benteng Victoria karena memiliki nilai sejarah tentang awal berdirinya Kota Ambon.
“Benteng Victoria ini penting bagi Kota Ambon, karena memiliki nilai sejarah yang tinggi tentang kolonialisme di Ambon, Maluku dan Indonesia, maupun sejarah dunia tentang penjelajahan dunia dalam perdagangan untuk mencari rempah-rempah,” katanya.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Ambon Tahun 2011-2031, dan sesuai Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 24 Tahun 2012, Benteng Victoria ditetapkan sebagai cagar budaya.
Selain itu Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 193/M/2017, tanggal 14 Juli 2017 tentang Cagar Budaya Nasional di mana salah satu peninggalan bersejarah yaitu Benteng Victoria juga dijadikan sebagai Cagar Budaya Nasional.
“Hal ini semakin menjadi nyata dan mendasar untuk merevitalisasi Benteng Victoria,” katanya.
Richard mengakui revitalisasi yang dilakukan juga melibatkan TNI yakni Kodam XVI Pattimura, Pemerintah Provinsi Maluku, dan DPRD Kota Ambon, serta pemangku kepentingan lainnya.
Hal ini, kata Walikota lantaran posisi Benteng Victoria, berada di tengah kawasan militer karena sejak awal kemerdekaan, benteng yang dulunya dibangun oleh Portugis ini kemudian diambil alih oleh TNI, dan hingga kini menjadi kawasan khusus militer.
“Dengan adanya dasar, baik lewat Perda maupun Keputusan Menteri tentang Cagar Budaya Nasional, Pemkot Ambon kemudian membangun komunikasi yang intensif dengan Pangdam XVI Pattimura dan disambut baik Pemerintah Provinsi Maluku, DPRD dan pemangku kepentingan lainnya,” kata Louhenapessy.
Peneliti Balitbang Kemenham Gerald T.L. Toruan mengatakan penelitian strategi revitalisasi benda cagar budaya bernilai pertahanan dalam perspektif bela negara bertujuan untuk melihat sejauh mana langkah revitalisasi yang dilakukan Pemkot Ambon terhadap Benteng Victoria, mengingat apa yang tengah diupayakan merupakan suatu langkah yang sangat baik dalam menjaga aset budaya bangsa.
“Apa yang dilakukan Pemerintah Kota Ambon, bisa dijadikan contoh bagi benda cagar budaya di daerah lain untuk juga direvitalisasi,” katanya (BB-DIO)