BERITABETA.COM, Ambon - Bentrok antar warga kembali terjadi lagi di Kabupaten Maluku Tenggara [Malra] Provinsi Maluku, Jumat  dini hari (7/10/2022) sekitar pukul 02.00 WIT.

Bentrokan terjadi melibatkan warga dua  desa masing-masing Desa Bombai dan Desa Elat, Kecamatan Kei Besar.

Informasi yang dihimpun medeia ini menyebutkan, akibat bentrokan itu sejumlah warga dilaporkan alami luku-luka.

Kapolres Maluku Tenggara, AKBP Frans Duma yang dikonfirmasi dari Ambon, Jumat siang membenarkan adanya insiden bentrokan itu.

Frans memgaku, situasi saat ini sudah aman terkendali. Bahkan tengah dilakukan rekonsiliasi.

 “Iya, ada (sementara) konsiliasi, situasi sudah aman,”kata Kapolres dikonfirmasi via seluler dari Ambon, Jumat siang.

Menyinggung korban luka-luka, Kapolres juga membenarkannya. Namun dia mengaku belum diketahui secara pasti jumlahnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. M. Roem Ohoirat memastikan situasi di lokasi bentrokan sudah aman terkendali.

Aparat TNI dan Polri sudah diterjunkan ke lokasi kejadian bentrokan yang pecah Jumat dini hari itu.

“Situasi sudah kondusif, pasukan dari Polres dan TNI sudah minimlaisir situasi dipimpin Kapolres, Dandim dan Danki Brimob,”ungkapnya dikonfirmasi Jumat siang.

Juru Bicara Polda Maluku ini pun menghimbau agar masyarakat tidak terprovokasi karena situasi sudah aman terkendali.

“Saat ini anggota kita sudah ada di lapangan (lokasi bentrokan). Kami menghimbau agar menahan diri dan jangan mudah terprovokasi,”tandasnya.

Ohoirat tak menampik, ada sejumlah orang yang alami luka-luka akibat terkena busur panah, namun berapa banyak jumlah korban luka itu belum diketahui pasti jumlahnya.

“Saya belum tahu pasti, tapi ada beberapa orang alami luka, lena panah wayar, ada yang dirawat di Puskesmas, ada yang dibawa ke (Kota) Tual untuk dirawat,”tandasnya.

Menyinggung pemicu bentrokan tersebut, Ohoirat mengungkapkan bentrokan yang pecah Jumat dini hari itu dipicu ada pihak-pihak yang memprovkasi pasca insiden tawuran pelajar yang sebelumnya terjadi.

Padahal kata Ohoirat, persoalan tawuran pelajar itu sudah diselesaikan pihak Polres Maluku Tenggara.

“Berawal dari memang sebelumya ada twuran antar pelajar yang sudah diselesaikan oleh Polres, tapi kemudian ada orang tua yang tidak menerima dan saling provokasi,”tandasnya (*)

Pewarta : Febby Sahupala