“Kita berharap dengan sedikit bantuan yang kita berikan ini, mereka para ibu yang menjalani usaha-usaha kecil seperti jualan roti, kacang dan sebagainya ini dapat terbantu usahanya untuk keberlansungan hidup keluarga mereka,” bebernya.

Mercy menjelaskan, sesuai dengan mekanisme yang dipakai, proses menentukan calon penerima bantuan atau pelaku usaha yang dihimpun dalam wadah Perempuan Manis ini, juga dilakukan dengan proses identifikasi oleh tim dari Kantor Aspirasi Mercy Barends di Ambon.

“Jadi semangatnya adalah kebersamaan, sehingga seberan penerima pun mewakili semua komunitas. Dan satu hal yang harus diketahui, para pelaku usaha yang rata-rata perempuan ini, mereka menjalankan usaha dengan keuntungan yang sangat minim antara Rp.15 ribu hingga 30 ribu per hari,”paparnya.

Wadah Perempuan Manis, dibentuk dengan mengedarkan semacam formulir kepada calon penerima. Dalam formulir itu setiap pedagang itu diminta untuk menjelaskan kondisi usaha yang dijalani, sehingga dapat diikuti perkembangannya.

Sementara itu, mereka yang tergabung dalam wadah Perempuan Manis ini adalah pelaku-pelaku usaha kecil yang berada di sejumlah desa, mulai dari Desa Laha, Passo, Mangga Dua, dan Air Salobar.

Elisabeth Wenno (58) di sela-sela kegiatan launching program ini kepada beritabeta.com mengaku bantuan yang disalurkan oleh Anggota DPR RI ini sangat membantu pengembangan usaha mereka.

“Kami bersyukur dalam kondisi usaha kami yang begitu pas pasan, masih ada orang yang mau membantu untuk membesarkan usaha kami untuk kelangsungan keluarga kami,” ungkapnya.

Perempuan paruh baya ini, mengaku aktivitas kesehariannya adalah menjual pisang gorong dan sukun gorong di kawasan Mangga Dua. Dari usaha itu, Elisabeth mengaku keuntungan yang diraihnya sangat tidak menentu, karena dagangannya itu kadang habis terjual, kadang juga tersisa.

“Sekali lagi puji tuhan, bantuan ini sangat membantu kami. Semoga apa yang menjadi cita-cita kami dapat terwujud di masa mendatang,” tandasnya (BB-DIO)