BERITABETA.COM, Bula — Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Yus Pawae mengungkapkan, terdapat 193 jiwa warga terkena dampak bencana banjir yang melanda empat desa di Kacamatan Siwalalat, Jumat 6 Agustus 2021.

Banjir bandang itu telah melanda empat desa yakni Desa Atiahu, Desa Naiwel Ahinulin, Desa Abuleta dan Desa Sabuai.

"Hujan dengan intensitas tinggi dan sistem drainase yang buruk menyebabkan meluapnya sungai Wayaiya, sungai Waidala, sungai Fos, dan sungai Abuleta. Hal ini yang menjadi pemicu banjir yang terjadi" ungkap Yus Pawae dikutip dari laman bnpb.go.id, Senin (9/8/2021).

Pawae menjelaskan, banjir dengan ketinggian 50 hingga 70 sentimeter itu mengakibatkan 43 unit rumah warga, 1 unit Posyandu, 1 unit Kantor UPTD Pertanian, 1 gedung balai desa, 1 unit Gereja Katolik Santa Maria dan 1 unit SMA Negeri 12 SBT terendam.

Kendati demikian, dia menegaskan upaya penanganan darurat untuk megantisipasi banjir susulan sudah dilakukan dengan membersihkan saluran drainase dan membuat galian saluran air untuk mencegah luapan air masuk ke pemukiman penduduk.

"Kami sudah melakukan upaya dengan mengerahkan alat berat untuk pembersihan dan pembuatan saluran air untuk mencegah luapan air masuk ke pemukiman penduduk" tegasnya.

Dikatakan pasca banjir itu, dia sudah melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Maluku untuk langkah penanganan lebih lanjut untuk berupaya menyiapkan langkah mitigasi awal dan melakukan verifikasi dilapangan.

Sebelumnya, intensitas hujan yang tinggi mengguyur Kecamatan Siwalalat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) sejak pukul 12.00 WIT hingga pukul 05.00 WIT  mengakibatkan banjir bandang merendam Desa Sabuai.

Banjir dengan ketinggian air sencapai 1 meter itu, merendam puluhan rumah warga setempat, termasuk gedung balai desa dan Gereja Betlehem di desa tersebut.

Musibah banjir itu, baru pertamakali terjadi di Desa Sabuai. Warga menyebut banjir tersebut sebagai ulah dari aktivitas pembalakan liar (ilegal logging), disertai pengrusakan hutan yang selama ini dilakukan oleh CV Sumber Berkat Makmur (SBM) milik Imanuel Quderesman alias Yongki.

"Terkait dengan banjir yang masuk kampung (Sabuai), ini efek dari pada penabangan hutan yang dilakukan oleh CV SBM" ungkap Warga Sabuai, Frans Yamarua kepada beritabeta.com, Jumat (6/8/2021) (*)

Pewarta : Azis Zubaedi