BERITABETA.COM, Bula — DPRD dan Pemerintah Kabupaten [Pemkab] Seram Bagian Timur [SBT] bergerak cepat melakukan Rapat Dengar Pendapat [RDP] gabungan komisi untuk menyikapi bencana alam yang terjadi di Kecamatan Werinama, Siwalalat dan Kesui, Selasa (5/7/2022).

Respon cepat dua lembaga pemerintah di kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu menyusul informasi banjir dan longsor yang mengakibatkan puluhan kuburan warga di Negeri Werinama, Kecamatan Werinama tergerus air, masalah banjir yang meredam puluhan rumah warga di Kecamatan Siwalalat serta peristiwa orang hilang di Desa Guliar, Kecamatan Kesui.

Ketua DPRD SBT Noaf Rumau kepada wartawan usai memimpin rapat tersebut mengungkapkan, upaya yang diambil DPRD untuk mengundang Pemkab SBT ini sebagai bentuk tanggungjawab moril terhadap masyarakat di daerah itu.

Noaf membeberkan, DPRD secara kelembagaan telah merekomendasikan kepada Pemda SBT agar menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga [BTT] untuk menangani bencana alam yang terjadi pada tiga kecamatan tersebut.

"Kita merekomendasikan kepada Pemda untuk bisa menggunakan anggaran BTT untuk bisa mengurus persoalan banjir di Werinama, Siwalalat dan orang hilang di Kesui," ungkap Noaf Rumau.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera [PKS] ini berharap agar Pemda SBT bergerak secara cepat untuk menangani masalah tersebut.

Dia mengaku, jika rekomendasi yang disampaikan ini belum ditindaklanjuti. DPRD sambung dia akan mengundang kembali untuk mempertanyakan langkah-langkah dan sikap Pemkab SBT.

"Kita merekomendasikan agar Pemda bergerak secepat mungkin. Tidak boleh terlalu lama, karena ini soal nyawa orang," harapnya.

Secara terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] SBT Zahra Kotarumalos memastikan Pemkab SBT akan melakukan penanganan segera terhadap masalah banjir dan longsor yang terjadi.

"Sore ini kami baru selesai hearing dengan DPRD SBT, Insya Allah dilakukan penanganan segera," ujar Zahra Kotarumalos.

Dia membeberkan, sesuai informasi yang diperoleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana [Pusdalops] SBT terkait peristiwa tersebut, ada puluhan kerangka manusia yang hanyut terbawa sungai.

Sementara itu, ada sekitar 10 hingga 16 kerangka manusia yang harus direlokasi ke tempat yang lebih aman.

Kendati demikian, BPBD SBT tambah dia akan terus berkoordinasi dengan pihak Pemerintah di tingkat kecamatan terkait perkembangan bencana banjir dan lonsor di daerah itu.

"BPBD terus berkoordinasi dengan aparatur pemerintah di kecamatan. Rencananya dalam waktu dekat Tim TRC BPBD melakukan identifikasi bersama Dinas PU dan instansi teknis lainnya terkait banjir di Kecamatan Werinama," ujarnya.

Untuk orang hilang di Kecamatan Kesui, dia mengaku BPBD SBT sudah meneruskan informasi tersebut ke Provinsi melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana [Pusdalops] Provinsi Maluku.

"Informasi ini kami sudah teruskan ke provinsi melalui Pusdalops PB BPBD Provinsi Maluku. Kemudian dari Pusdalop Provinsi Maluku di lteruskan lagi ke Pusdalops PB Pusat di Jakarta," ungkap Zahra Kotarumalos (*)

Pewarta : Azis Zubaedi