BERITABETA.COM, Bula — Setelah satu pekan lebih 2.480 vial vaksin untuk Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) mengendap di Laboratorium RSUD Bula, pejabat publik dan tenaga kesehatan di SBT akhirnya bisa melakukan vaksinasi.

Pantauan media ini di lokasi pencanangan vaksninasi Covid-19 di RSUD Bula, Bupati Abdul Mukti Keliobas dan Wakilnya Fachri Husni Alkatiri tidak menghadiri agenda nasional itu.

Informasi yang berhasil diperoleh media ini di Bula, Kamis pagi (04/02/2021) menyebutkan kedua pucuk pimpinan di bumi ‘Ita Wotu Nusa’ itu sedang berada di luar SBT. Namun sumber itu tidak tahu jelas apa agenda keberangkatan mereka.

“Bupati dan wakil berhalangan hadir, sehingga tadi Pak Sekda hadir mewakili bupati membuka acara vaksinasi” kata sumber di Bula yang tak mau namanya dipublis.

Usai acara pembukaan pencanangan vaksinasi Covid-19 yang berlangsung di halaman RSUD Bula, dari jumlah keseluruhan masuk dalam pendaftaran sebanyak 14 orang, namun hanya 11 orang yang berhasil mengikuti vaksinasi.

Dari total 11 orang yang divaksin terdiri dari 6 pejabat publik dan 5 tenaga medis (Nakes). Mereka masing-masing Muhammad S. Kilwarany (Kadis Kominfo), Moksen Mahu (Plt Kemenang SBT), Muhammad Ilham (Kejari SBT), R. Ruki Adi Prabowo, Patimura Luky Iksan dan Ahmad Voth.

Sedangkan 5 tenaga medis itu antara lain Yeni Ernas, Linggar Sukaringtyas, Syamsuddin, Ridwan Muhammad Yusuf Malaka, dan Samun Rumakabis.

“Jumlah keseluruhan yang masuk dalam pendaftaran sebanyak 14 orang. Yang divaksin 11 orang, teridiri dari 6 orang pejabat publik dan 5 orang Nakes” ungkap Malaka.

Dia juga mengaku ada dua pejabat publik dan satu Nakes di daerah ini tidak dapat mengikuti vaksinasi yakni Kapolres SBT Andre Sukendar yang diwakili Kabag Ops, Hasan Tueka dan Sekda Syarif Makmur.

“Pak Sekda tidak bisa ikut vaksin karena gula darah diabetes melitus, kincing manis. Itu penyakit lamanya, itu karena insulinnya tidak bekerja dengan baik” kata Dokter Maliando Harahap.

Dokter Endo menjelaskan salah satu kriteria pasien bisa divaksin atau tidak salah satunya itu dalam poin 13 itu adalah pasien yang menderita kincing manis.

“Dan beliau ada” cetusnya singkat (BB-AZ)