Bupati Tanimbar Dukung Polisi Usut Lima Kasus Korupsi di KKT
BERITABETA.COM, Saumlaki – Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) Petrus Fatlolon menyatakan dukungannya terhadap upaya Polres Tanimbar dalam melakukan penyelidikan terhadap dugaan lima kasus karupsi yang terjadi di pemkab setempat.
Bukan saja pihak Kepolisian dukungan penuh juga diberikan kepada kejaksaan dalam melakukan penyelidikan terhadap potensi masalah yang mungkin timbul hingga terjadi kerugian negara.
“Justru itu langkah baik guna mencegah jangan sampai terjadi menyalagunakan kewenangan,” tandas Falolon di Ambon, Jumat (8/12020).
Fatlolon menegaskan, jika ada dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup atau pun oknum-oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemda KKT, maka dirinya tidak akan melakukan intervensi terhadap masalah ini.
Justru dia berharap adanya keseriusan dari dua institusi hukum ini guna menuntaskan kasus-kasus korupsi yang dilaporkan.
“Itukan langkah baik. Kenapa harus kita halang-halangi pihak Polres dan Kejaksaan untuk menyelidiki dan tuntaskan kasus-kasus ini. Hal baik harus kita dukung,” tegasnya.
Bupati menyatakan sejak awal pihaknya bersama Polres Tanimbar dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Saumlaki telah sepakat dan berkomitmen untuk menuntaskan kasus yang dapat merugikan keuangan atau perekonomian negara.
Disingung terkait kasus dugaan korupsi yang diduga kuat melibatkan jajaran Pemda, Bupati mengakui tidak tahu-menahu kasus apa saja yang sementara berproses di Polres. Namun dari hasil penelitian, korupsi paling rentan terjadi pada bidang pengadaan barang dan jasa.
“Itu kata penelitian, bukan kata saya. Kita hormati Kapolres dan jajarannya dalam mengungkap kasus korupsi. Kalau sudah ada yang ditetapkan tersangka, publik juga pasti akan mengetahuinya,” ujar Bupati.
Sebelumnya, Kapolres Romi Agusriansyah memohon doa restu dari seluruh kalangan untuk segera mengungkapkan 5 kasus tindak pidana korupsi baru di tahun 2021.
“Mudah-mudahan di tahun 2021 bisa kita tuntaskan, ada 5 kasus korupsi. Mohon doa restunya, ini tinggal menunggu koordinasi dengan BPKP,” ungkapnya (BB-LS)