BERITABETA, Ambon – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ambon terus melakukan pembenahan sejumlah masalah penting yang melilit lembaga pendidikan dan kualitas tenaga pengajar di kota Ambon.

Dua hal yang menjadi fokus saat ini masing-masing, penataan sejumlah aset pada lembaga pendidikan, seperti lahan sekolah dan juga peningkatan kualitas guru melalui program pertukaran guru di Kota Ambon.

Kepala Disdik Kota Ambon DR. Fahmi Sallatalohy kepada wartawan di Ambon, Selasa (02/10/18) mengatakan, untuk masalah aset lembaga pendidikan,  pihaknya akan kembali mengkroscek sejumlah aset penting pada lembaga pendidikan seperti lahan sekolah.

Dikatakan, sejumlah lahan yang dimiliki pihak pewaris ada yang jelas dan ada yang tidak jelas, sehingga menimbulkan persoalan terkait kepemilikan tanah.

“Kita harus mengecek lagikan progresnya di mana lalu surat-surat hibah yang dipakai, karena proses pewarisan tidak jelas,’’ ungkap dia.

Sejauh ini, kata dia , pihak aset telah mendata sekolah-sekolah yang telah resmi milik Pemkot Ambon yang bernaung di bawah Disdik Kota Ambon, sekitar 70-an persen sekolah-sekolah yang sudah terdata secara resmi.

Sementara terkait peningkatan kualitas tenaga guru di kota Ambon,

Pemkot Ambon canangkan program pertukaran guru mengajar Pemkot Ambon beberapa waktu lalu telah mencanangkan program pertukaran guru mengajar sebagai upaya menciptkan harmonisasi sosial.

Program pertukatan guru mengajar akan diikuti 200 guru tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota Ambon.

“Sebanyak 200 guru yang terbagi menjadi 75 guru tingkat SD dan 125 guru tingkat SMP,? akan mengikuti program selama tiga bulan kedepan, yang dimulai sejak tanggal 1 Oktober hingga 8 Desember 2018,” kata Salatalohy.

Harmonisasi, kata Fahmi  dalam semangat kebinekaan, harus dimulai dari lingkungan pendidikan yakni antara para guru harus menjadi contoh bagi para murid.

“Melalui program ini nantinya para guru yang selama ini mengajar di sekolah Yayasan Kristen maupun Islam akan bertukar, atau guru yang selama ini mengajar di pusat kota akan bertukar dengan guru di kecamatan Leitimur Selatan, sehingga akan terwujud harmonisasi sosial dan tidak ada kesenjangan antar guru dan siswa,” katanya.

Pihaknya berharap, guru dapat berbagi pengetahuan dengan sekolah lain, mengingat tidak semua sekolah dalam kota Ambon memiliki kualitas yang sama, sehingga dengan penyebaran dan pertukaran para guru secara merata di setiap sekolah dapat meningkatkan mutu pengajaran dan ilmu bagi sekolah masing-masing.

“Pertukaran guru ini berlaku di lima kecamatan dalam kota Ambon, akan menjadi pengalaman baru setiap guru pada lingkungan sekolah tempat mengabdi, selain itu juga rasa kebersamaan dan kekeluargaan akan semakin terbangun,” tandasnya. (BB/DP)