Secara matemetis,  dari kedua lawan ini, Timnas Irak lebih teratas dibanding Arab Saudi dan Indonesia. Singa Mesopotamia menempati peringkat 58 dunia atau satu tingkat di atas Arab Saudi.

Posisi Ranking FIFA kedua tim ini, membuat Indonesia kerab tidak diperhitungkan.  Namun, sepak bola tak selalu mengenal ranking. Bahkan keberadaan Timnas Indonesia di putaran ke 4, mampu menyedot perhatian publik sepak bola dunia.

Di Irak misalnya. Pelatih asal Irak Hassan Ahmed menilai grup yang dihuni negaranya relatif lebih mudah dibandingkan grup lainnya (Qatar, Uni Emirat Arab, Oman).

Hassan meyakini dua laga melawan Arab Saudi dan Indonesia memunculkan harapan lolos yang sangat besar.

Pendapat berbeda disampaikan mantan pelatih Timnas Irak Radhi Shenaishil.  Ia justru memiliki pandangan yang berbeda dengan kompatriotnya.

Radhi menawarkan pandangan yang lebih pragmatis dengan memperingatkan kehati-hatian dalam dua laga tersebut.

Ia menyoroti pengalaman Arab Saudi dalam pertandingan-pertandingan yang menentukan. Radhi pun meyinggung perkembangan signifikan Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Berkaca dari pengalaman itu, Radhi mengatakan bahwa Arab Saudi dan Indonesia bisa saja memberikan kejutan kepada Irak.

Pendeknya, performa yang solid dan strategi matang dari tim kepelatihan, akan  menjadi kunci suksesnya skuad Garuda.

Dua game di kualifikasi putran 4 akan menjadi penentu.  Bisa jadi Garuda akan mencetak sejarah baru melaju ke Piala Dunia 2026, sekaligus  mengulang kisah sukses Tim Hindia Belanda yang saat itu dikenal dengan sebutan kurcaci pada Piala Dunia tahun 1938 yang digelar di Prancis (*)