BERITABETA.COM, Ambon - Dua menteri Kabinet Indonesia Maju masing-masing Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono tiba di Ambon, Provinsi Maluku, Kamis (17/6/2021)

Kedatangan kedua menteri ini untuk melihat dari dekat  lokasi Pelabuhan Terintegrasi New Port A yang terletak di Desa Waai-Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.

Meneteri Suharso Monoarfa dan Sakti Wahyu Trenggono tiba Bandara Internasional Pattimura, Ambon, pukul 15.30 WIT dengan menggunakan pesawat khusus.

Keduanya  disambut Gubernur Maluku Murad Ismail yang didampingi isteri Widya Pratiwi dan Forkopimda Provinsi Maluku serta sejumlah pimpinan OPD di lingkup Pemprov Maluku.

Selain menggunjungi Desa Waai, rombongan menteri yang didampingi Gubernur Maluku juga akan menuju Pelabuhan Tulehu.

Tiba di Pelabuhan Tulehu, rombongan dengan menggunakan KM. Siwalima meninjau Pelabuhan Terintegrasi New Prot B & C dari Laut ke darat.

Seperti diketahui, Pelabuhan Ambon (Ambon New Port) akan segera dibangun untuk mendukung pengembangan Maluku menjadi lumbung ikan nasional. Di Pelabuhan Ambon Baru, pelabuhan logistik, pelabuhan perikanan, dan sentra pengolahan ikan terintegrasi di satu wilayah.

Dalam kunjungannya beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan Ambon New Port akan dibangun di lahan seluas 700 hektar. Dalam perencanaan dituangkan, pelabuhan tersebut memiliki dermaga sepanjang 1.000 meter.

Jokowi menyebut Ambon New Port akan menopang pengembangan industri perikanan di Maluku. Dengan berkembangnya industri perikanan, perekonomian Maluku akan semakin bertumbuh.

“Pembangunan Ambon New Port yang kurang lebih di dalam perencanaan nanti ada 700 hektare yang itu terintegrasi antara pelabuhan logistik dan pelabuhan perikanan serta industri perikanan ada di satu lokasi," kata Jokowi saat berkunjung ke Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Kamis 25 Maret 2021.

Selain terintegrasi dengan pelabuhan perikanan dan sentra pengolahan ikan, Ambon New Port juga terintegrasi dengan terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal RORO, kawasan industri dan logistik, serta terminal LNH dan power plant.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerangkan sentra pengolahan ikan yang terintegrasi dengan Ambon New Port akan dilengkapi dengan peralatan lengkap, seperti cold storage, sistem pengelolaan logistik, dan lainnya.

Peralatan tersebut memungkinkan para pelaku usaha untuk mengembangkan produknya, seperti pembuatan sashimi, ikan asap, atau ikan kaleng yang harga jualnya lebih mahal ketimbang ikan mentah.

Selain untuk mendukung industri perikanan, pelabuhan baru dibuat karena terminal kargo dan peti kemas di Pelabuhan Yos Sudarso akan mencapai kapasitas maksimal 10-15 tahun ke depan, sehingga dibutuhkan pelabuhan baru yang lebih memadai (BB-DIO)